Connect with us

Hi, what are you looking for?

Perspektif

Nilai Kelangkaan: Dari Blockchain Hingga Metaverse

Mengapa emas dan perak mahal? Karena unik dan langka. Ketidakstabilan elektron membuat emas dan perak selalu tampak berkilau. Itulah keunikan yang tak dimiliki logam lainnya. DI sisi lain jumlahnya terbatas, menambangnya juga tak mudah. Semakin sulit di dapat semakin mahal jika permintaan tetap terjaga bahkan konsisten naik dari masa ke masa. Apalagi emas juga diperlukan sebagai bahan pembuat komponen elektronika. 

Yang langka itu berharga. Mahalnya tanah di suatu lokasi diakibatkan karena kelangkaan atau keterbatasan luasan yang tersedia. Sementara permintaan ada atau tercipta. Berlakulah hukum ekonomi demand and supply. Harga tanah hampir sama dengan emas, cenderung naik dan cocok sebagai instrumen investasi jangka panjang. 

Tetapi semua kelangkaan itu ada wujudnya. Benda fisik dengan nilai intrinsik yang jelas. Lain halnya dengan aset digital yang kini mulai diperdagangkan dan menjadi salah satu instrumen investasi. Foto, video, komposisi musik, karya grafis dan lukisan digital kini menjadi aset yang berharga. Apalagi kalau ada story yang unik dibalik karya tersebut.  

Kelangkaan dan keunikan itulah yang kini menjadi aset dan pasar di dunia digital. Akarnya adalah Blockchain. Blockchain adalah sebuah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi. Penggunaan teknologi blockchain tidak bisa dilepaskan dari Bitcoin dan Cryptocurrency, meski ada banyak sektor yang bisa memanfaatkan teknologi ini.

Yang paling populer memang uang kripto. Karena jika ditarik mundur dasar Blokchain adalah kriptografi yang merupakan teknik menyampaikan pesan secara tersembunyi dengan memanfaatkan fitur enkripsi data. 

Teknik yang digunakan dalam cryptography adalah metode scrambling, yaitu teknik pengubahan teks biasa menjadi teks sandi. Teknik scrambling tersebut dikenal dengan istilah enkripsi dan dekripsi. Yang mana, terdapat tiga fungsi dasar di dalam algoritma kriptografi sendiri, yaitu key, encryption, dan decryption.

Enkripsi adalah proses penyembunyian sebuah data pesan, dengan cara mengubah plaintext menjadi ciphertext. Dekripsi merupakan kebalikan dari enkripsi, yang berarti bertujuan untuk memahami pesan yang ada agar dapat dibaca oleh user dengan baik. Untuk pengertian dari kunci sendiri berarti teknik yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi data.

Dengan keamanan yang diciptakan kriptografi lahirlah blockchain. Transaksi dengan kode tersembunyi disebar ke jutaan komputer di dunia yang saling terhubung dan akan mengoreksi manakala terjadi peretasan. Lalu, lahirlah berbagai turunan dari teknologi ini termasuk non fungible token (NFT) dan Metaverse 

Perkembangan NFT Luar Biasa
NFT merupakan sertifikat digital yang bisa menjual karya seni virtual. Jika uang kripto dapat digunakan untuk membeli aset fisik maka perkembangan berikutnya adalah aset digital dengan aset digital dapat ditransaksikan. 

Jika kita mau beli sepatu fisik dengan uang kripto, mungkin sudah ada yang menyediakannya. Namun jika kita ingin membeli sepatu digital untuk bergaya di dunia maya maka produsen pun telah merambah ke sana. Bahkan Walmart sebagai salah satu jaringan ritel raksasa telah mengikuti langkah Nike, Adidas, Gap, Under Armour yang menjajaki dunia NFT. 

Raksasa ritel itu mengajukan beberapa merek dagang baru akhir bulan lalu terkait membuat dan menjual barang virtual, termasuk elektronik, dekorasi rumah, mainan, barang olahraga, dan produk perawatan pribadi. Dalam pengajuan terpisah, perusahaan mengatakan akan menawarkan pengguna mata uang virtual serta NFT.

Teknologi blockchain seperti sebuah buku besar yang terdistribusi dan terbuka yang dapat merekam transaksi antara dua pihak secara efisien dan dengan cara yang dapat diverifikasi dan permanen.

Teknologi NFT menetapkan kepemilikan aset digital dan yang terkenal dan diterapkan pada seni digital. Putaran baru. NFT diharapkan akan memunculkan dunia virtual yang besar disebut metaverse. NFT adalah unit data unik dan tidak dapat dipertukarkan yang disimpan di blockchain. Di blockchain, seseorang dapat melacak transfer, kepemilikan, dan properti aset digital unik. Istilah non-fungible membedakan NFT dari entitas blockchain lain seperti mata uang digital atau cryptocurrency yang nilainya sama dan dapat saling dipertukarkan atau sepadan.

Di dunia kripto, unit mata uang sama-sama dapat dipertukarkan dan dipertukarkan, tetapi tidak berlaku pada aset digital. Digitalisasi media termasuk seni, musik, video, buku, dan berita atau posting blog telah mengacaukan sifat kepemilikan, hak cipta, dan kekayaan intelektual. 

Kemudahan media digital yang dapat disalin dan direproduksi. Namun, NFT menyediakan sarana bagi pemilik berbagai jenis konten digital untuk menjual dan memperdagangkan properti mereka menggunakan keuntungan yang disediakan oleh ruang kripto terdesentralisasi.

Kartun beresolusi rendah.
NFT yang mewakili kepemilikan satu piksel persegi dilelang dengan harga lebih dari satu juta dolar Amerika. Jika harga tersebut tampak sedikit menggelegar, pertimbangkan 69 juta dolar Amerika yang dibayarkan untuk pekerjaan NFT yang jauh lebih detail.

Penerapan teknologi NFT pada kepemilikan seni digital dapat dianggap pemicu ekspansi NFT ke jenis aset lainnya. Sektor yang mungkin menjadi landasan peluncuran NFT terbesar adalah game.

Game daring sudah menjadi bisnis besar, yang melampaui popularitas film, musik, dan olahraga. Banyak game sudah menerapkan blockchain, termasuk NFT ke dalam permainan mereka. Game seperti Axie Infinity memungkinkan pemain untuk membuat makhluk NFT digital dengan karakteristik unik yang dapat ditukarkan dengan cryptocurrency nyata ke pemain lain

Metaverse
Tak kurang dari Bill Gates sudah meramalkan bahwa banyak aktivitas manusia memang akan pindah ke dunia maya. Setiap orang akan muncul dalam bentuk 3D dengan menggunakan avatar digital. Hanya perlu penyempurnaan headset dan kacamata virtual reality (VR). Juga Avatar 3D, tangan robot untuk menangkap gerakan tinggal disempurnakan ekspresi, tubuh, dan suara secara akurat.

Yang tak kalah penting adalah sisi bisnisnya. Melalui dunia metaverse, bukan lagi memasuki era transaksi digital saja, tapi era dimana sebuah karya digital yang dapat ditransaksikan telah dianggap memiliki nilai value yang tinggi.

Jadi kita semua harus belajar menjadi masyarakat digital yang pintar dan bijak. Jangan kalah sama Ghozali yang mampu menjual foto selfie-nya hingga milyaran Rupiah. 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Perspektif

Mengejutkan sekaligus membanggakan, film berjudul ‘Autobiography’ akhirnya mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Piala Oscar 2024. Mengejutkan, karena meski merupakan karya perdana Makbul Mubarak, namun...

Ragam

Jumlah responden 1.200 orang dianggap cukup untuk mewakili berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi

Sosok

Ririek Adriansyah adalah contoh nyata dari seseorang yang bangkit dari kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari pemungut puntung rokok hingga memimpin Telkom Indonesia, perjalanan...

Vidiopedia

Freeport-McMoRan, perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki tambang emas terbesar di dunia, salah satunya di Indonesia. Sejak lama, perusahaan ini jadi sorotan karena masalah...