Antara bulan Agustus-September, menjadi waktunya para penangkar lebah madu, di Tuntang, Kabupaten Semarang untuk mendapat panen lebih banyak dari biasanya.
Pasalnya, di bulan-bulan kemarau ini, banyak tanaman yang sedang berbunga, terutama pohon karet yang menjadi favorit lebah madu.
Kabar baik ini termasuk dirasakan Joko Sadono, peternak lebah binaan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) yang mendapat omzet besar saat panen.
Di musim bunga ini, Sadono mampu meraup omzet hingga Rp70 juta sekali panen. Nominal itu didapat dari panen lebah madu sekitar 1 ton.
“Pernah juga waktu musim bunga Kaliandra sampai dapat 2 ton sekitar Rp150 juta, itu waktu 2019,” kata Sadono, di Tuntang, Semarang, dikutip Rabu (30/8/2023).
Sadono merupakan peternak yang tergabung dalam Kelompok “Sumber Nektar” yang membudidayakan lebah jenis Apis mellifera yang menghisap nektar bunga kopi, karet, kapas randu, rambutan, dan kaliandra.
Saat ini, ada 90 kotak budi daya lebah madu yang dimiliki Sadono, dan masing-masing kotaknya berisikan delapan sisir rumah lebah untuk tempat madu.
Ayah dari dua putri tersebut bercerita bawa dirinya mulai menekuni budi daya lebah madu sejak 2014 lalu.
Ia mengaku sudah banyak merasakan suka duka menjadi peternak, terutama di masa Pandemi Covid-19. Dimana usahanya sempat tersendat, padahal saat itu permintaan besar.
Untungnya, Sadono terbantu dengan bantuan modal berbunga ringan dari PT Jamkrindo. Saat itu ia mengambil pinjaman Rp50 juta untuk jangka dua tahun.
“Pertama ambil tahun 2020, sudah lunas. Lalu, saya ambil lagi, nanti jatuh temponya 2024,” ujar peternak yang tergabung dalam Persatuan Perlebahan Jawa Tengah (PPJT) ini.
Selain Sadono, ada sembilan peternak lebah madu lainnya di Kelompok Peternak “Sumber Nektar” yang juga sudah mengakses permodalan dari PT Jamkrindo.
Para peternak tersebut sangat terbantu dengan adanya bantuan dari salah satu perusahaan pelat merah itu.
Sekretaris Perusahaan PT Jamkrindo Aribowo menyampaikan bantuan permodalan itu merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat.
“Selain itu, ini merupakan kontribusi Jamkrindo terhadap salah satu pilar ekonomi Sustainable Development Goals (SDGs),” tambahnya.
Data Jamkrindo mencatat outstanding mitra binaan dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau TJSL Pendanaan UMK mencapai 841 UMKM saat ini.
Sementara itu, penyaluran pendanaan usaha mikro kecil (PUMK) PT Jamkrindo sudah mencapai Rp4,78 miliar pada 2022. Angka tersebut meningkat 25,4 persen dibandingkan Rp3,81 miliar pada 2021.
