Calon Presiden Anies Rasyid Baswedan sudah mengambil langkah untuk memenangkan pertarungan di Jawa Timur dan basis Nahdliyin dengan menggandeng Muhaimin Iskandar. Sebuah keputusan yang mereka akui diambil dalam waktu relatif singkat. Pertimbangan elektabilitas tentu menjadi alasan utama. Ikut pemilu untuk menang. Di sana kompromi demi kompromi harus dilakukan demi mencari titik yang paling optimal.
Kini perhatian publik menyorot pada Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Siapa yang akan menjadi pasangan mereka akan menentukan peta kandidasi pemilu 2024. Dan kemungkinan untuk terjadi turbulensi politik yang lebih dahsyat bisa saja terjadi. Kalkulasinya tentu berdasarkan berbagai simulasi yang sudah digelar para pengambil keputusan di tubuh partai politik.
Setelah hengkangnya Cak Imin dari sisi Prabowo kans Erick Thohir dan Gibran Rakabuming untuk mengisi posisi bacawapres mantan jenderal itu makin terbuka. Yang menjadi soal adalah kedekatan kedua tokoh itu dari massa Nahdliyin khususnya di Jawa Timur. Erick sudah sejak jauh hari mendekati kantong-kantong NU. Ia bahkan rela berseragam Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Dalam soal kapasitas manajerial Erick sudah tidak diragukan lagi.
Sementara Gibran adalah putra sulung Jokowi yang masih belia dengan pengalaman nyata memimpin pemerintahan dan rakyat Surakarta sebagai walikota. Kota Solo diklaim para pendukung Gibran sebagai kota yang tumbuh menjadi kota yang maju. Perkembangan kota itu sangat pesat. Kemacetan dicegah dengan berbagai langkah termasuk membangun fly over di banyak simpang jalan yang berpotensi macet.
Namun sebagian kalangan Gibran lebih baik disimpan sebagai calon pemimpin masa depan. Ia sebaiknya maju sebagai calon gubernur dulu. Jika berhasil dan sukses mengemban amanah barulah maju dalam kontestasi presidensial. Tidak ada salahnya Gibran masuk dalam wacana pencawapresan kali ini agar namanya tidak tenggelam setelah Jokowi tidak lagi menjadi orang nomor satu di negeri ini.
Anies dan Muhaimin sama-sama menyandang citra relijius. Bahkan boleh dibilang santri. Muhaimin sendiri sudah cukup lama memperkuat citra dirinya sebagai Gus daripada Cak. Maka Ganjar dan Prabowo harus mempertimbangkan aspek tersebut. Jika memilih Erick atau Gibran maka Prabowo harus memperoleh dukungan ulama. Wapres Ma’ruf Amin adalah ulama NU yang berasal dari Banten.
Kans Erick Thohir untuk menjadi cawapres terbuka lebar. Apalagi jika didukung Partai Amanat Nasional yang memiliki hubungan baik dengan Muhammadiyah dan NU. PAN menjadi partai tengahan yang dapat menjalankan misi komunikasi politik dengan cair. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan tidak hanya dekat dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir, ia juga akrab dengan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf.