Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ragam

Kabel Data Jepang-Eropa Antisipasi Pengaruh Rusia

Kramer menyatakan bahwa konektivitas antara Eropa dan Asia Timur saat ini tidak seimbang dibandingkan dengan rute lain di dunia. Proyek kabel Artika dianggap sebagai koneksi yang penting antara Eropa dan mitra mereka di Asia yang memiliki pandangan serupa.

Perang infrastruktur digital terjadi di dunia nyata. Sebuah proyek senilai satu miliar dolar telah dimulai untuk menghubungkan Jepang dan Eropa dengan menggunakan kabel serat optik yang melalui dasar Laut Artika tengah. Proyek ini sedang dalam tahap survei rute yang tidak melibatkan Rusia.

Pada bulan April 2023, Penasihat Kebijakan Digital Uni Eropa untuk Jepang, Stefan Kramer, mengungkapkan bahwa Uni Eropa telah menyediakan dana sekitar 3,4 juta dolar untuk mendukung penelitian awal terkait proyek sambungan data baru ini. Tujuan proyek ini adalah untuk meningkatkan kecepatan transmisi data.

Kramer menyatakan bahwa konektivitas antara Eropa dan Asia Timur saat ini tidak seimbang dibandingkan dengan rute lain di dunia. Proyek kabel Artika dianggap sebagai koneksi yang penting antara Eropa dan mitra mereka di Asia yang memiliki pandangan serupa.

Kabel serat optik bawah laut adalah sarana utama yang digunakan untuk mentransmisikan sebagian besar data di seluruh dunia, memungkinkan pertemuan daring, berbelanja di situs web internasional, dan pengiriman pesan teks lintas benua.

Far North Fiber, perusahaan patungan yang terdiri dari perusahaan-perusahaan Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Finlandia, akan memasang kabel yang menghubungkan Jepang (termasuk Hokkaido) dengan Alaska di AS, melalui Laut Artika ke Finlandia, Norwegia, dan Irlandia.

Survei untuk rute kabel Artika yang berpanjang lebih dari 14.000 kilometer dimulai pada bulan April. Keputusan untuk mendanai tahap awal ini diambil sebagai respons terhadap situasi di Ukraina.

Rute komunikasi yang ada saat ini antara Jepang dan Eropa melibatkan Amerika Serikat, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Rusia. Uni Eropa berusaha mencari cara untuk mentransmisikan data dengan lebih aman dan cepat. Jalur Artika dapat mengurangi risiko yang terkait dengan Rusia dan meningkatkan kecepatan lebih dari 20 persen dibandingkan dengan rute melalui Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik serta rute selatan.

Para pemimpin G7 juga telah berkomitmen untuk memastikan rute kabel bawah laut yang aman, seperti yang diajukan oleh proyek ini.

Pada bulan Juli, Jepang dan Uni Eropa menandatangani kesepakatan untuk memasang kabel bawah laut baru melalui Artika, menghubungkan langsung kepulauan Jepang dengan Eropa tanpa melalui wilayah Rusia.

Kramer menyatakan bahwa risiko geopolitik dari kabel serat optik Far North Artika lebih rendah dibandingkan dengan beberapa rute yang sudah ada.

Perubahan iklim memungkinkan pemasangan kabel di Samudra Artika karena es mencair, tetapi juga menghadirkan tantangan besar. Dengan meningkatnya aplikasi streaming video dan kecerdasan buatan (AI), lalu lintas data diprediksi akan melonjak. Ini akan meningkatkan konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca. Beberapa negara telah membangun pusat data di wilayah yang dingin untuk mengurangi kebutuhan pendinginan.

Proyek Far North Fiber berharap kabelnya akan beroperasi paling lambat pada tahun 2026, yang akan mempercepat koneksi antara Jepang dan Eropa secara signifikan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Perspektif

Mengejutkan sekaligus membanggakan, film berjudul ‘Autobiography’ akhirnya mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Piala Oscar 2024. Mengejutkan, karena meski merupakan karya perdana Makbul Mubarak, namun...

Ragam

Jumlah responden 1.200 orang dianggap cukup untuk mewakili berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi

Sosok

Ririek Adriansyah adalah contoh nyata dari seseorang yang bangkit dari kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari pemungut puntung rokok hingga memimpin Telkom Indonesia, perjalanan...

Perspektif

India, melalui Kebijakan Pendidikan Nasional 2020, tampak lebih progresif dalam memperkenalkan perubahan yang berorientasi pada pengembangan holistik dan berbasis pengalaman.