Bicara politik sah-sah saja. Ini memang tahun politik. Asal jangan lupa pada masalah strategis lainnya. Termasuk soal ekonomi dan bisnis. Kita sudah memasuki kuartal terakhir tahun 2023. Dunia bisnis terasa geliatnya sangat kuat. Jalanan kembali dipenuhi kendaraan. Kantor-kantor sibuk. Resto dan kafe ramai pengunjung. Meski toko-toko atau lapak luring banyak yang masih sepi. Terdisrupsi oleh bisnis daring.
Pendek kata orang berlomba untuk mencari cuan setelah lama didera pandemi. Dan tahun 2023 menjadi tahun yang penuh dengan kesibukan dunia bisnis. Dan kali ini kita akan mencermati bisnis yang berkembang pesat di tahun 2023. Berdasarkan beberapa sumber, jenis bisnis tersebut adalah bisnis e-commerce, bisnis properti, bisnis kuliner, bisnis fashion, bisnis makanan dengan delivery. Termasuk diantaranya bisnis fintech atau teknologi finansial.
Bisnis teknologi dan e-commerce di Indonesia berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didorong oleh berbagai faktor, seperti meningkatnya penetrasi internet, pertumbuhan kelas menengah, dan perubahan pola konsumsi masyarakat.Gejala ini harus dimanfaatkan sebagai penguat UMKM kita. Karena akses untuk menjual produk terbuka bagi siapapun untuk siapa saja.
Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa pada tahun 2023. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan semakin tingginya akses internet di Indonesia. Inilah yang membuat media sosial seperti Tiktok pun masuk ke bisnis jual-beli.
Pertumbuhan kelas menengah juga menjadi faktor penting yang mendorong perkembangan bisnis teknologi dan e-commerce di Indonesia. Kelas menengah memiliki daya beli yang lebih tinggi dan cenderung lebih terbuka terhadap inovasi.
Selain itu, perubahan pola konsumsi masyarakat juga menjadi faktor yang mendukung perkembangan bisnis teknologi dan e-commerce. Masyarakat kini semakin sering berbelanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, nilai transaksi e-commerce di Indonesia mencapai Rp 413,6 triliun pada tahun 2022. Nilai ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi Rp 730,8 triliun pada tahun 2023.
Perkembangan bisnis teknologi dan e-commerce di Indonesia memberikan peluang yang besar bagi para pelaku usaha. Peluang ini terbuka bagi berbagai kalangan, mulai dari perusahaan besar hingga UMKM.
Untuk memanfaatkan peluang ini, para pelaku usaha perlu memiliki strategi yang tepat. Mereka perlu memahami kebutuhan pasar dan memanfaatkan teknologi yang tepat untuk mengembangkan bisnisnya.
Berikut adalah beberapa contoh bisnis teknologi dan e-commerce yang berkembang pesat di Indonesia. Ada e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada, Blibli. Lalu, teknologi finansial termasuk diantaranya GoPay, OVO, DANA, LinkAja. Ada pula teknologi transportasi antara lain Gojek, Grab, Traveloka. Tak ketinggalan teknologi pendidikan: seperti Ruangguru, Zenius, Quipper. Dan yang juga sangat pesat adalah bisnis teknologi kesehatan: Halodoc, Alodokter, SehatQ.
Para pelaku usaha di bidang teknologi dan e-commerce perlu terus berinovasi untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi pelanggannya. Dengan demikian, mereka dapat terus tumbuh dan berkembang di masa depan.
