Apa artinya ekonomi tumbuh kalau harga-harga mencekik wong cilik. Nanti dulu. Di tengah naiknya harga beras Indonesia masih dianggap mampu mengendalikan inflasi. Dengan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5% harga-harga masih terkendali. Persoalan ketahanan pangan bagi 270 juta penduduk memang menjadi soal tersendiri. Ketersediaan dan harga pangan serta merta dapat mengerek inflasi ke level yang patut diwaspadai.
Jika ekonomi tumbuh artinya ada lapangan kerja baru yang tercipta. Pekerjaan sangat penting bagi negara yang memiliki jumlah usia produktif tinggi. Pengangguran dapat ditekan. Para pekerja mendapat penghasilan dan membelanjakannya. Uang berputar dan kebutuhan masyarakat tercukupi.
Pertumbuhan ekonomi sering digunakan sebagai indikator kemajuan suatu negara atau wilayah. Ekonomi yang tumbuh tinggi dapat menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, penurunan tingkat kemiskinan, dan peningkatan akses terhadap layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
Coba kita lihat datanya. Tahun 2023 pertumbuhan ekonomi kita tercatat cukup positif. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023 mencapai 5,17% (yoy), meningkat dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,04% (yoy). Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan mencapai kisaran 4,5-5,3%. Lumayan untuk kondisi saat ini jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi kawasan bahkan global.
Tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia tercermin dari sektor-sektor lapangan usaha yang mencatat pertumbuhan positif, terutama industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta transportasi dan pergudangan. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terlihat di sebagian besar wilayah Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang kuat meskipun di tengah perlambatan ekonomi global. Pemerintah Indonesia juga berfokus untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkualitas.
Memaknai pertumbuhan ekonomi juga melibatkan inklusivitas, yaitu memastikan bahwa manfaat dari pertumbuhan ekonomi didistribusikan secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang inklusif berarti tidak hanya meningkatkan kesejahteraan kelompok-kelompok tertentu, tetapi juga mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
Ekonomi yang tumbuh berkelanjutan dapat berkontribusi pada peningkatan upah dan pendapatan masyarakat secara keseluruhan. Ini dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan meningkatkan daya beli mereka dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Kuatnya pertumbuhan ekonomi dapat memberikan sumber daya yang diperlukan untuk meningkatkan akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap layanan dasar seperti pendidikan, perumahan, kesehatan, dan infrastruktur. Peningkatan akses ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah.
Pertumbuhan ekonomi yang inklusif dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dengan menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah . Peningkatan pendapatan dan akses terhadap pekerjaan yang layak dapat membantu mengangkat masyarakat keluar dari kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
Manfaat jangka panjang perbumbuhan ekonomi bagi masyarakat berpenghasilan rendah adalah meningkatkan kualitas hidup mereka. Sebut saja akses yang lebih baik terhadap pendidikan. Juga akses pada perumahan yang layak, pelayanan kesehatan, dan infrastruktur yang memadai.
Namun, penting untuk diingat bahwa dampak pertumbuhan ekonomi tidak selalu merata dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti ketimpangan pendapatan, kebijakan pemerintah, dan aksesibilitas. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang terjadi juga inklusif dan memberikan manfaat bagi masyarakat berpenghasilan rendah