Survei menentukan arah dukungan elit politik terhadap bakal calon presiden. Demikian pula arah dukungan politik dari elit mempengaruhi pula hasil survei yang merepresentasikan pilihan rakyat. Seperti telur dengan ayam.
Sah-sah saja sejumlah relawan mengklaim suara rakyat melalui Musyawarah Rakyat atau Musra. Begitupun partai politik mengklaim aspirasi konstituen melalui rakernas yang tentunya memetakan hasil raker-raker di jenjang kepemimpinan parpol di bawahnya. Namun hasil survei boleh dikata akan menjadi penentu pengambilan keputusan penting seorang elit politik dalam memberikan dukungannya.
Publik menunggu arah dukungan Jokowi. Bukan tidak mungkin Jokowi juga sedang menunggu kemana arah angin politik berhembus. Terlepas dari dukungan formalnya kepada Ganjar Pranowo sebagai wujud sikap tegak lurus kepada partai, Jokowi juga memberi angin kepada Prabowo sebagai calon pelangsung dan penyempurna cita-cita politiknya.
Hal inilah yang memperlihatkan sikap Jokowi seakan mendua. Bahkan bisa jadi juga menaruh ‘telur’ di keranjang Anies Baswedan dengan keberadaan Muhaimin Iskandar yang notabene masih menjadi pendukungnya. Kakak kandung Gus Imin adalah menterinya Jokowi. Demikian juga Menteri Tenaga Kerja masih dijabat kader PKB Ida Fauziyah.
Jokowi seakan sedang memainkan skenario multiplot. Namun aktor utama dalam pentas politik Indonesia saat ini tetaplah Jokowi. Bukan para bacapres maupun pimpinan partai politik. Sementara kawan dan lawan politik berada dalam posisi saling menunggu, sang petahana berada dalam posisi paling menguntungkan. Ia tidak menjadi bebek lumpuh hingga tahun politik berlangsung.
Reuters, sebagai salah satu media asing terpercaya, dalam ulasannya menengarai Joko Widodo tengah mempertimbangkan dukungannya pada bakal calon presiden yang akan berlaga dalam Pemilu 2024. Jika merujuk pada hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis pada (6/10/2023) mestinya Jokowi mendukung Ganjar Pranowo. Pria berambut putih itu paling banyak dipilih dengan perolehan 25,5 persen, kemudian Prabowo Subianto 23,3 persen, Anies Baswedan 13,2 persen.
Fakta menunjukkan sejak dua tahun belakangan Jokowi yang mendorong Ganjar Pranowo agar dapat tiket dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Padahal saat itu Megawati masih dalam posisi sulit untuk menentukan pilihan antara Ganjar dan Puan Maharani yang notabene adalah anak biologis sekaligus anak ideologisnya untuk maju berlaga dalam kontestasi demokrasi elektoral.
Lalu, seiring berjalannya waktu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendahului PDIP mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Dan kita tahu partai ini kini diketuai anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep. Restu Jokowi terang benderang mendukung Kaesang menjadi Ketum Partai ‘Mawar’ ini. Sikap politik Jokowi terwakili oleh Kaesang.
Dukungan Joko Widodo kepada Ganjar Pranowo dalam konteks Pilpres 2024 menjadi perhatian sejumlah pihak. Jokowi dalam Rakernas PDIP akhir September 2023 memberikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai salah satu bakal calon presiden (bacapres) dalam Pilpres 2024.
Setelah dilantik, Ganjar harus segera bekerja untuk membangun ketahanan pangan. Begitu pesan Jokowi. Kebetulan tema rakernasnya memang terkait ketahanan pangan.
Ganjar Pranowo merupakan Gubernur Jawa Tengah yang populer dan memiliki basis dukungan yang kuat di daerah tersebut. Dalam survei terbaru, Ganjar Pranowo telah mendapatkan dukungan yang signifikan dari pemilih.
Sebuah analisis menyebutkan bahwa preferensi Jokowi sebenarnya cenderung kepada Ganjar Pranowo. Hal ini terlihat ketika Jokowi menghubungi para ketua umum partai dalam poros koalisi yang dibentuk, dimana Jokowi memberikan instruksi terkait tiga hal terkait dukungan kepada Ganjar. Bahkan dukungan Jokowi kepada Ganjar Pranowo juga menjadi perhatian media asing yang memantau perkembangan Pilpres di Indonesia.
Skenario Jokowi lebih mendukung Prabowo
Survei LSN yang diumumkan pada (6/10/2023) menunjukkan hasil Prabowo Subianto mendapat suara 40,9%, Ganjar Pranowo 33,1%, dan Anies Baswedan 22,2%. Ini tentu membuat peluang Prabowo untuk mendapat dukungan elit politik termasuk dari Jokowi semakin terbuka lebar.
Apalagi selama ini Jokowi telah menunjukkan kecenderungan untuk mendukung Prabowo dalam konteks Pilpres 2024. Dalam beberapa kesempatan, terlihat adanya pertemuan antara Jokowi dan Prabowo. Selain itu, terdapat juga informasi bahwa beberapa anggota partai dan relawan Jokowi telah beralih mendukung Prabowo.
Dukungan Jokowi kepada Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 menjadi salah satu isu politik yang menarik perhatian publik. Dukungan ini disampaikan oleh Jokowi secara terbuka dalam beberapa kesempatan, seperti saat pertemuan dengan Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada tanggal 24 Juni 2023.
Ada beberapa faktor yang dapat dianalisis terkait dukungan Jokowi kepada Prabowo. Sang Menhan berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh Jokowi selama dua periode. Selain itu, Jokowi juga ingin memastikan bahwa pemerintahan selanjutnya dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan yang berarti.
Prabowo merupakan salah satu tokoh politik yang memiliki elektabilitas tinggi di Indonesia. Dukungan Jokowi kepada Prabowo diharapkan dapat meningkatkan peluang Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024.
Dukungan Jokowi kepada Prabowo memang menimbulkan reaksi beragam dari publik. Ada yang mendukung dukungan tersebut, ada pula yang menolaknya. Dukungan tersebut juga menimbulkan spekulasi bahwa Jokowi akan memberikan dukungan penuh kepada Prabowo dalam Pilpres 2024.
Dukungan Jokowi kepada Prabowo dapat menjadi faktor penentu kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024. Dukungan tersebut juga dapat meningkatkan stabilitas politik di Indonesia. Di sisi lain, dukungan Jokowi kepada Prabowo dapat menimbulkan polarisasi politik di Indonesia. Dukungan tersebut juga dapat mengecewakan pendukung Jokowi yang menginginkannya untuk mendukung calon lain.
Secara keseluruhan, dukungan Jokowi kepada Prabowo merupakan keputusan politik yang cukup berani. Keputusan tersebut dapat berdampak positif maupun negatif bagi Indonesia. Namun, hanya waktu yang dapat membuktikan apakah dukungan tersebut akan menjadi faktor penentu kemenangan Prabowo dalam Pilpres 2024.