Connect with us

Hi, what are you looking for?

Perspektif

Whoosh Bukan Kaleng-kaleng. Terus Apa Lagi?

Bagaimanapun ini sebuah momentum. Tidak hanya bagi Jokowi, kereta cepat ini menjadi pijakan bagi seluruh bangsa dalam menatap transportasi masa depan.  Akhirnya kereta api dengan kecepatan tinggi itu dioperasikan. Terhitung menjadi kereta cepat yang pertama di Asia Tenggara. Karena yang dibangun di Laos kategorinya kereta api semi cepat.

Whoosh! serasa baru duduk di Halim penumpang sudah tiba di Padalarang. Itulah pengalaman yang disampaikan beberapa netizen tentang Kereta Cepat Jakarta Bandung yang baru saja diresmikan. Jakarta Bandung makin terasa dekat saja. Kedua kota seakan menyatu. Seakan tak terpisah jarak dan waktu. 

Sebuah babak baru transportasi massal bagi Indonesia. Meski berdarah-darah pembangunannya. Molor karena pandemi yang menggila. Ini pengalaman berat sekaligus berharga. Membangun infrastruktur berteknologi tinggi bukan perkara mudah. Banyak kendala yang harus dihadapi sepanjang pembangunannya.  

Bagaimanapun ini sebuah momentum. Tidak hanya bagi Jokowi, kereta cepat ini menjadi pijakan bagi seluruh bangsa dalam menatap transportasi masa depan.  Akhirnya kereta api dengan kecepatan tinggi itu dioperasikan. Terhitung menjadi kereta cepat yang pertama di Asia Tenggara. Karena yang dibangun di Laos kategorinya kereta api semi cepat. 

Perbandingan Proyek Kereta Cepat Whoosh dengan Kereta Sejenis di, Laos, Malaysia-Singapura, dan Thailand perlu diketahui publik di Tanah Air. Proyek kereta cepat merupakan salah satu proyek infrastruktur transportasi yang sedang dan akan dikembangkan di berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Laos, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Kereta Semi Cepat sudah dikembangkan di Malaysia dan Laos. Jalur ini sebenarnya menjadi bagian dari Belt Road Initiatives yang akan menghubungkan Tiongkok hingga ke SIngapura melalui jalur darat. Kereta semi cepat di kedua negara itu kecepatannya setengah dari kereta api Whoosh Jakarta-Bandung.  

Berikut adalah perbandingan proyek kereta cepat di lima negara tersebut:Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa proyek kereta cepat Indonesia memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan proyek kereta cepat di negara-negara lain di Asia Tenggara, yaitu:

Kereta Cepat Jakarta-Bandung jaraknya 142,3 km dengan kemampuan tercepat 350 km/jam dan perkiraan waktu tempuh terjauh 45 menit telah dioperasikan Oktober 2023. 

Pesaing kereta cepat Woosh adalah Laos dengan Kereta Cepat Vientiane-Boten. Jaraknya 414 km, dengan rerata kecepatan 160 km/jam waktu tempuh 3 jam 30 menit. Dioperasikan Desember 2021. 

Malaysia – Singapura juga punya rencana Kereta Cepat Kuala Lumpur-Singapore sepanjang 350 km dengan kecepatan 350 km/jam dan waktu tempuh 90 menit. Dalam tahap perencanaan

Dalam tahap perencanaan pula Thailand akan memiliki Kereta Cepat Bangkok-Rayong yang akan menempuh jarak 220 km dengan kecepatan 250 km/jam dan waktu tempuh 75 menit. Rangkaian Whoosh diberi nama KCIC400AF.

Whoosh dirancang untuk beroperasi dengan kecepatan tinggi yaitu 350 kilometer (km) per jam sehingga jarak Jakarta-Bandung akan ditempuh hanya dalam waktu 36 hingga 44 menit saja. Kereta ini menggunakan tenaga listrik dimana tenaga listriknya akan disalurkan melalui jaringan Listrik Aliran Atas atau Overhead Catenary System (OCS).

Whoosh juga akan menggunakan sound barrier atau pencegah kebisingan untuk menghalau emisi suara yang dihasilkan oleh operasional Whoosh. Setelah dilakukan pemasangan sound barrier, maka tingkat kebisingan Whoosh menjadi 19 s.d. 39 dB. Sepanjang trase Whoosh terdapat 60 km sound barrier yang akan dipasang pada jalur yang dekat dengan pemukiman.

Pada sisi lain, terdapat beragam equipment keamanan yang disiapkan dan sudah disesuaikan dengan kondisi geologis di sepanjang trase Whoosh. KCIC400AF memiliki kemampuan untuk memonitor adanya ancaman bagi operasional Whoosh, seperti gempa bumi, banjir, serangan objek asing, dan tahan api.

Dari sisi desain, KCIC400AF terinsipirasi dari hewan asli Indonesia, yakni komodo. Bagian interior KCIC400AF akan dihiasi dengan ornamen batik mega mendung, khususnya di bagian kursi penumpang. 

Kereta Cepat Jakarta Bandung (Whoosh) memiliki dua warna, yaitu merah dan kuning. Keduanya mempunyai fungsi yang berbeda. Rangkaian Kereta Cepat Jakarta Bandung  berwarna merah (Red Komodo) merupakan electric multiple unit (EMU) atau kereta angkut penumpang sedangkan yang berwarna kuning merupakan comprehensive inspection train (CIT) atau kereta inspeksi.

Whoosh yang berwarna kuning berfungsi untuk memastikan kesiapan kondisi rel, sistem kelistrikan, dan sistem pendukung lainnya. Interior kereta itu juga berbeda karena CIT dilengkapi dengan berbagai peralatan elektronik untuk melakukan monitoring. Setelah beroperasi nanti, setiap harinya Whoosh kuning akan dijalankan lebih dulu sebelum Whoosh merah. Whoosh kuning dioperasikan demi memastikan seluruh sistem Whoosh siap untuk beroperasi di hari tersebut.

KCIC400AF memiliki kemampuan untuk memonitor adanya ancaman bagi operasional Whoosh, seperti gempa bumi, banjir, serangan objek asing, dan tahan api. Dari sisi desain, KCIC400AF terinsipirasi dari hewan asli Indonesia, yakni komodo. 

Bagian interior KCIC400AF akan dihiasi dengan ornamen batik mega mendung, khususnya di bagian kursi penumpang. Whoosh memiliki dua warna, yaitu merah dan kuning. Rangkaian Whoosh berwarna merah merupakan electric multiple unit (EMU) atau kereta angkut penumpang sedangkan yang berwarna kuning merupakan comprehensive inspection train (CIT) atau kereta inspeksi. 

Whoosh kuning berfungsi untuk memastikan kesiapan kondisi rel, sistem kelistrikan, dan sistem pendukung lainnya. Setelah beroperasi nanti, setiap harinya Whoosh kuning akan dijalankan lebih dulu sebelum Whoosh merah.

Ada beberapa keunggulan Kereta Api Whoosh. Pertama, panjang lintasan yang lebih pendek. Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki panjang lintasan yang lebih pendek dibandingkan dengan kereta cepat Laos, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Hal ini membuat proyek kereta cepat Indonesia lebih mudah dan cepat untuk dibangun.

Kedua, kecepatan yang lebih tinggi. Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki kecepatan operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan kereta cepat Laos, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Hal ini membuat waktu tempuh perjalanan menjadi lebih singkat.

Keunggulan ketiga adalah status operasional. Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah dioperasikan sejak Oktober 2023, sementara kereta cepat di negara-negara lain masih dalam tahap perencanaan atau pembangunan.

Meskipun memiliki beberapa keunggulan, proyek kereta cepat Indonesia juga memiliki beberapa tantangan. Biaya yang tinggi. Biaya pembangunan kereta cepat Indonesia relatif tinggi dibandingkan dengan proyek kereta cepat di negara-negara lain di Asia Tenggara. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti panjang lintasan yang pendek, kecepatan yang tinggi, dan teknologi yang digunakan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Perspektif

Mengejutkan sekaligus membanggakan, film berjudul ‘Autobiography’ akhirnya mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Piala Oscar 2024. Mengejutkan, karena meski merupakan karya perdana Makbul Mubarak, namun...

Ragam

Jumlah responden 1.200 orang dianggap cukup untuk mewakili berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi

Sosok

Ririek Adriansyah adalah contoh nyata dari seseorang yang bangkit dari kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari pemungut puntung rokok hingga memimpin Telkom Indonesia, perjalanan...

Vidiopedia

Freeport-McMoRan, perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki tambang emas terbesar di dunia, salah satunya di Indonesia. Sejak lama, perusahaan ini jadi sorotan karena masalah...