Soal lingkungan atau ekologi belum cukup menarik bagi para capres. Padahal tantangan perubahan iklim sudah sedemikian berat. Dunia meradang. Kenaikan suhu bumi lebih cepat dari perkiraan. Polusi dan asap kebakaran hutan dan lahan mencekik kota-kota besar di Indonesia.
Sementara itu, isu ekonomi, lapangan kerja, investasi menjadi isu utama selama ini. Turunannya terkait akses kesehatan dan pendidikan bagi rakyat. Setelah itu baru menyusul isu toleransi, kebangsaan, dan persatuan. Sementara isu ekologi seakan menjadi ornamen pemanis belaka. Bahkan dalam beberapa isu lingkungan harus berhadapan dengan isu pembangunan infrastruktur dan investasi.
Sudah barang tentu soal lingkungan harus didorong menjadi wacana prioritas. Tidak hanya ‘cek kosong’ tanpa kepastian di kemudian hari. Para Capres dan Timsesnya mestinya lebih giat dan cekatan mengelaborasi itu dunia terkait perubahan iklim. Sebut saja beberapa program ekonomi hijau dunia mencakup berbagai inisiatif dan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Lihatlah Kesepakatan Paris. Perjanjian internasional ini ditandatangani oleh hampir semua negara di dunia pada tahun 2015. Tujuan utama kesepakatan ini adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan membatasi kenaikan suhu global di bawah 2 derajat Celsius di atas level pra-industri. Kesepakatan Paris menjadi landasan bagi banyak program dan kebijakan ekonomi hijau di seluruh dunia.
Lalu, Program Pembangunan Berkelanjutan PBB, yang juga dikenal sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), adalah serangkaian tujuan yang ditetapkan oleh PBB untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan di seluruh dunia. SDGs mencakup berbagai aspek pembangunan, termasuk perlindungan lingkungan, pengurangan kemiskinan, kesetaraan gender, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Ada lagi isu terkait GGGI adalah organisasi internasional yang berfokus pada pembangunan ekonomi hijau di seluruh dunia. GGGI bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lainnya untuk mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Disamping itu, banyak negara dan lembaga keuangan telah meluncurkan program investasi hijau untuk mendukung proyek-proyek yang berkontribusi pada pembangunan ekonomi hijau. Program ini memberikan insentif dan dukungan finansial bagi proyek-proyek yang berfokus pada energi terbarukan, efisiensi energi, transportasi berkelanjutan, dan perlindungan lingkungan lainnya.
Banyak negara telah mengadopsi kebijakan dan regulasi lingkungan yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mendorong praktik bisnis yang berkelanjutan. Contohnya termasuk pengenaan pajak karbon, subsidi untuk energi terbarukan, dan standar emisi yang ketat.
Program-program ekonomi hijau dunia ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan praktik bisnis yang lebih berkelanjutan, mengurangi emisi gas rumah kaca, melindungi sumber daya alam, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.Indonesia memiliki komitmen yang kuat dalam program ekonomi hijau.
Para capres dan timsesnya mesti emmahami posisi Indonesia hari ini terkait isu ekologi. Pemerintah Indonesia telah mengambil berbagai langkah untuk mendorong transisi menuju ekonomi yang berkelanjutan dan rendah karbon. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan ekonomi hijau. Ini termasuk kebijakan tentang energi terbarukan, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan perlindungan lingkungan.
Indonesia telah berinvestasi dalam pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya, tenaga angin, dan bioenergi. Pemerintah juga mendorong penggunaan energi terbarukan di sektor industri dan transportasi. Pemerintah Indonesia sedang membangun infrastruktur hijau, termasuk jaringan transportasi yang ramah lingkungan, seperti jalan raya berbasis bus dan jalur sepeda. Ini bertujuan untuk mengurangi emisi transportasi dan meningkatkan efisiensi energi.
Pemerintah Indonesia telah meluncurkan instrumen pembiayaan hijau, seperti green sukuk, untuk mendukung proyek-proyek yang berkelanjutan secara lingkungan. Ini membantu memobilisasi dana untuk investasi dalam ekonomi hijau. Indonesia juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan negara-negara lain dalam mengatasi perubahan iklim dan mendorong ekonomi hijau. Pemerintah Indonesia aktif berpartisipasi dalam forum internasional dan kerja sama multilateral terkait isu-isu lingkungan dan perubahan iklim.
Melalui komitmen ini, Indonesia berupaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi energi, dan mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, Indonesia berperan aktif dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim dan membangun masa depan yang lebih hijau.