Jika ada anak muda usia 36 tahun sudah menduduki jabatan walikota tentu ada yang istimewa di belakangnya. Semua sudah mafhum adanya bahwa Gibran Rakabuming Raka adalah seorang tokoh yang sangat populer di Indonesia. Putra sulung dari Presiden Indonesia saat itu, Joko Widodo ini kini berada dalam sorotan publik.
Popularitas itulah yang kini dilirik Koalisi Indonesia Maju (KIM) agar dapat dikonversi menjadi elektabilitas. Dikabarkan Gibran akan segera diumumkan mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2024 kelak.
Gibran semula enggan berpolitik. Ia baru mulai terlibat dalam dunia politik dan pemerintahan pada tingkat lokal. Ia pernah menjadi Wakil Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Kota Solo, Jawa Tengah, dan juga menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo. Keterlibatannya dalam politik ini menjadi sorotan karena hubungannya dengan ayahnya, Presiden Joko Widodo, yang juga merupakan salah satu tokoh utama di PDI-P.
Sebelum terjun ke dunia politik, Gibran dikenal sebagai seorang pengusaha sukses. Ia memiliki bisnis kuliner di Solo, termasuk restoran dan kafe. Bisnis kulinernya, khususnya restoran ayam goreng, dikenal dengan merek “Markobar.” Kepemimpinan bisnisnya menjadi nilai tambah dalam kariernya di politik.
Seperti juga Mahfud MD, Gibran adalah politikus yang berani perang gagasan di media sosial Twitter. Gibran memanfaatkan media sosial dengan baik untuk mempromosikan dirinya dan pandangan politiknya. Ia memiliki pengikut yang cukup besar di platform media sosial dan menggunakan platform tersebut untuk berinteraksi dengan pendukungnya dan menyampaikan pesan-pesan politiknya.
Ayah dua anak ini sering diidentifikasi dengan kelompok muda yang berharap adanya perubahan dalam politik Indonesia. Ia sering menekankan perlunya pemimpin muda dan berkomitmen untuk mengadvokasi isu-isu yang relevan bagi generasi muda.
Meskipun memiliki popularitas dan dukungan di tingkat lokal, perjalanan Gibran dalam politik nasional adalah tantangan yang lebih besar. Pencalonan dalam pemilihan umum atau jabatan nasional seperti presiden atau gubernur adalah langkah politik yang lebih besar dan rumit. Hingga tahun 2021, perannya lebih fokus pada politik lokal dan partainya, serta berperan sebagai Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di Jawa Tengah.
Anak sulung Jokowi ini lahir di Surakarta, Jawa Tengah, pada tanggal 1 Oktober 1987. Ia menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Mangkubumen Kidul, Surakarta, dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Surakarta.
Setelah lulus SMP, ayah Jan Ethes ini melanjutkan pendidikan menengah atas di Orchid Park Secondary School, Singapura. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan Universitas Teknologi Sydney, Australia.
Setelah lulus kuliah, Gibran memulai kariernya sebagai pengusaha. Ia merintis usaha katering yang diberi nama Chilli Pari. Usahanya tersebut berkembang pesat dan menjadi salah satu usaha katering ternama di Surakarta.
Pada tahun 2015, Gibran menikah dengan Selvi Ananda, putri dari Presiden Joko Widodo. Dari pernikahannya tersebut, ia dikaruniai dua orang anak, yaitu Jan Ethes Srinarendra dan La Lembah Manah.
Pada tahun 2020, Gibran mengikuti Pilkada Surakarta dan terpilih sebagai Wali Kota Surakarta. Ia dilantik pada tanggal 26 Februari 2021. Selama menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, Gibran telah melakukan berbagai program dan inovasi yang telah membawa perubahan positif bagi kota tersebut. Beberapa program dan inovasi tersebut antara lain revitalisasi kawasan heritage, pengembangan UMKM, peningkatan pariwisata, pemberantasan korupsi, Gibran juga dikenal sebagai sosok yang berani menyuarakan pendapatnya. Ia tidak segan untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggapnya tidak tepat.