Jika ada yang mengatakan bahwa ideologi tidak relevan lagi dalam politik tentu tidak sepenuhnya tepat. Biarpun nuansa politik transaksional kerap tercium aromanya dalam praktik, bukan berarti ideologi politik hilang pengaruhnya. Hanya saja ideologi politik yang kita fahami bukan semata nilai-nilai normatif. Ia mewujud dalam visi bahkan program kerja seorang politikus.
Kualitas Pemilihan Umum 2024 akan diukur dari sejauh mana kontestasi gagasan mendapat ruang dalam demokrasi elektoral. Adu gagasan dan rekam jejak para kandidat harus menjadi pertimbangan utama agar pilihan politik didasarkan pada rasionalitas.
Sebut saja jika kita ingin mengetahui bagaimana ideologi politik Ganjar Pranowo, calon presiden dari PDI Perjuangan, maka kita dapat mengupas dari program kerja yang digagasnya. Ia telah mengungkapkan rencana strategisnya untuk mendorong kemajuan Indonesia jika terpilih sebagai presiden pada tahun 2024. Rencana utamanya adalah memperkuat sektor kesehatan dan pendidikan.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menjelaskan bahwa kedua sektor ini sebelumnya dianggap remeh oleh pihak Istana, terutama dalam konteks pendidikan. Pada suatu waktu, ia mengaku bahwa para pemimpin Istana pernah mengajukan pertanyaan tentang pencapaiannya di Jawa Tengah, yang kemudian akan dievaluasi oleh Presiden Joko Widodo.
Ganjar mengungkapkan bahwa ia mengusulkan program-program unggulannya terkait sektor pendidikan, termasuk SMK Negeri di Jawa Tengah dan proyek perumahan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan bagaimana program pendidikan tersebut dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Jawa Tengah.
Saat itu, Presiden lebih memilih untuk memeriksa infrastruktur jalan di Jawa Tengah daripada dua program unggulannya. Namun, setelah melihat bahwa mayoritas jalan di Jawa Tengah sudah dalam kondisi baik, Presiden akhirnya bersedia untuk mengevaluasi program-program tersebut pada kunjungan berikutnya.
Berdasarkan hasil kunjungan tersebut, Ganjar mengklaim bahwa program SMK Negeri di Jawa Tengah mendapatkan apresiasi dari Jokowi karena mampu menciptakan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan industri. Ini memungkinkan siswa-siswa untuk memperoleh pengetahuan yang relevan dengan perkembangan zaman, sekaligus memberikan pendapatan yang layak bagi para guru sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam sektor kesehatan, Ganjar menekankan bahwa transformasi layanan fasilitas kesehatan di Jawa Tengah adalah yang pertama menerapkan prinsip pelayanan yang berorientasi pada masyarakat. Prinsip ini memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan berkualitas mulai dari pusat kesehatan ibu dan anak (posyandu), puskesmas, hingga rumah sakit.
Ketua Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) ini menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab untuk mengurus kesehatan masyarakat dari awal kehidupan, yaitu dari masa kehamilan, kelahiran, hingga tumbuh kembang. Oleh karena itu, jika terpilih menjadi pemimpin Indonesia, Ganjar akan memfokuskan upayanya pada sektor kesehatan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Selain dua aspek tersebut, Ganjar juga menunjukkan komitmennya untuk memperkuat kebijakan hilirisasi yang ditekankan oleh Presiden Jokowi. Ia menjamin bahwa hilirisasi tidak hanya akan berfokus pada sektor pertambangan jika ia terpilih sebagai presiden, tetapi juga akan mencakup sektor-sektor lain seperti perkebunan dan kelautan.
Politikus yang gemar berolahraga ini juga memastikan bahwa upaya hilirisasi akan dilaksanakan sambil menyelesaikan program hilirisasi yang sudah dikerjakan oleh Jokowi, seperti program hilirisasi nikel yang saat ini belum mencapai tahap produksi baterai dan mobil listriknya sendiri.
Menurut Ganjar, lebih dari dua pertiga wilayah Indonesia adalah laut. Ia mengilustrasikan potensi komoditas rumput laut dengan kedalaman maksimum 15 meter di pantai-pantai Indonesia, yang dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di sektor kelautan dan pesisir. Hal yang sama berlaku untuk komoditas kelapa sawit, yang selama ini hanya berfokus pada produk CPO (Crude Palm Oil). Ganjar berpendapat bahwa kita perlu mendukung riset dalam bidang kosmetik dan obat-obatan, yang memerlukan 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai komitmen.
Tokoh yang mudah dikenali dari rambut putihnya ini juga menyebut strateginya untuk menurunkan Indeks Capital Output Ratio (ICOR) yang saat ini berkisar di angka 8,16%. Ia meyakini bahwa dengan menurunkan ICOR, biaya investasi yang tinggi di Indonesia dapat dikurangi, yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ganjar menekankan bahwa salah satu strategi untuk menurunkan angka ICOR adalah dengan konsisten dan tegas dalam pencegahan tindak pidana korupsi di berbagai lapisan. Ia mengklaim bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia telah mengambil langkah-langkah untuk memberhentikan pejabat-pejabat yang terlibat dalam kasus korupsi, bahkan sebelum mereka diadili di pengadilan.
Kader PDIP yang dikenal loyal ini menegaskan bahwa komitmen ini penting untuk mencegah tuduhan oligarki, nepotisme, dan ketidakseriusan dalam menjaga standar etika. Ia berpendapat bahwa mengabaikan masalah-masalah ini akan berdampak pada peningkatan tajam ICOR, yang akan merugikan kemajuan ekonomi negara.
Suami dari Siti Atikoh ini menekankan pentingnya kualitas pelayanan kesehatan dan tanggung jawab pemerintah terhadap kesejahteraan warga sepanjang hidup mereka. Ia juga menyatakan bahwa dalam pengadaan pegawai negeri sipil, ia akan memprioritaskan guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh pertanian, karena menurutnya, peran-peran tersebut saat ini sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Ganjar bahkan telah meminta kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk memfokuskan rekrutmen hanya pada tiga peran tersebut. Ia meyakini bahwa kualitas kesehatan yang rendah akan menjadi kendala serius jika tidak ada perhatian khusus terhadap sektor tersebut.
Dari berbagai program itu ideologi politik Ganjar Pranowo dapat dielaborasi. Ia tipe yang realistis meski sering dianggap miskin terobosan. Ganjar terlihat lebih mementingkan pemerataan kesejahteraan bagi rakyatnya. Ia tipe konservatif meski bukan berarti ruang inovasi tertutup sama sekali dalam implementasi gagasan-gagasan politiknya.