Seseorang yang memiliki saham atau andil dalam proses pencapresan akan mengalami hasil yang bervariasi di masa mendatang, tergantung pada apakah kandidat yang mereka dukung menang atau kalah. Partai politik, politisi, dan para pebisnis yang mendanai kampanye politik sangat menyadari konsekuensi dari langkah-langkah mereka dalam “investasi politik.”
Namun, secara harfiah, analisis juga mencakup fakta bahwa kandidat presiden dan wakil presiden memiliki aset kekayaan, termasuk saham, yang nilainya sering meningkat ketika berita baik terkait pencapresan muncul. Untuk mengelola kepemilikan saham mereka secara bertanggung jawab, capres dan cawapres harus melakukan beberapa tindakan. Pertama, mereka harus secara transparan menyatakan kepemilikan saham kepada publik untuk menghindari konflik kepentingan. Kedua, mereka harus mengelola saham mereka secara profesional dan tidak memanfaatkan posisi politik mereka untuk keuntungan pribadi. Terakhir, mereka harus menjaga integritas dan profesionalitas dalam mengelola saham mereka untuk menghindari spekulasi oleh investor.
Dengan menerapkan tindakan-tindakan tersebut, capres dan cawapres dapat mengelola kepemilikan saham mereka secara bertanggung jawab dan menghindari konflik kepentingan.
Contohnya, Prabowo memiliki sejumlah saham dalam sektor pertambangan, perkebunan, dan pertahanan melalui Nusantara Group, perusahaan yang dia dirikan dan miliki bisnis di sektor-sektor tersebut. Prabowo memiliki dua perusahaan terkait pertambangan batu bara, PT Nusantara Energy dan PT Nusantara Kaltim Coal, yang masih dalam satu grup dengan Nusantara Group. Meskipun kedua perusahaan ini belum melantai di bursa saham, jika Prabowo memenangkan pemilihan, saham batu bara berpotensi mengalami peningkatan. Bahkan, ada kemungkinan bahwa kedua perusahaan tersebut akan melantai di bursa saham dalam beberapa tahun mendatang jika Prabowo terpilih.
Selain di sektor pertambangan, Prabowo juga memiliki beberapa perusahaan perkebunan, termasuk PT Tusam Hutani Lestari, PT Tanjung Redeb Hutani, PT Kertas Nusantara, PT Kiani Hutani Lestari, dan PT Belantara Pusaka. Namun, perlu diingat bahwa informasi tentang kepemilikan saham oleh individu atau perusahaan seringkali bersifat pribadi dan mungkin tidak tersedia untuk publik.
Perlu dicatat juga bahwa saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), perusahaan yang bergerak di bidang ekspor udang beku, mengalami kenaikan signifikan setelah Gibran Rakabuming Raka, adik kandung Kaesang Pangarep, diumumkan sebagai cawapres Prabowo Subianto. Saham PMMP naik 20,25% dalam satu hari, mencapai level tertinggi sepanjang sejarah perusahaan tersebut.
