Disamping menggunakan produk lokal BUMN juga didorong memberdayakan Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi (UMKK). Pemberdayaan UMKK antara lain dapat dilaksanakan melalui program Pasar Digital (PaDi) UMKM. Tanpa kepercayaan diri dan upaya afirmatif untuk menggunakan produk dalam negeri, Indonesia akan terus bergantung pada produk impor.
Penggunaan produk dalam negeri akan meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Dengan menggunakan produk dalam negeri, BUMN dapat membantu meningkatkan permintaan terhadap produk-produk lokal. Hal ini akan mendorong industri dalam negeri untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya.
Langkah pro produk lokal ini juga akan meningkatkan devisa negara. Dengan menggunakan produk dalam negeri, BUMN dapat mengurangi impor. Hal ini akan mengurangi aliran keluar devisa negara dan membantu meningkatkan cadangan devisa.
Disamping itu industri dalam negeri membutuhkan tenaga kerja untuk memproduksi produknya. Dengan menggunakan produk dalam negeri, BUMN dapat membantu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
Pada gilirannya kebijakan ini nyata mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Industri dalam negeri merupakan salah satu pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan menggunakan produk dalam negeri, BUMN dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal itu tampak ketika PT Jasa Marga (Persero) Tbk resmi meluncurkan pembaruan Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa, serta Kick Off Perluasan Implementasi e-Procurement di lingkungan Jasa Marga Group. Langkah ini mendorong kinerja serta pengawasan pengadaan barang dan jasa. Ini merupakan salah satu implementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Pedoman terbaru pelaksanaan pengadaan barang dan jasa terkait pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi (UMKK), serta implementasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Capaian transaksi PaDi UMKM B2B di lingkungan Jasa Marga Group hingga Oktober 2023 sebesar Rp48 miliar. Tidak hanya implementasi sesuai dengan roadmap P3DN, pedoman baru ini juga mengatur pelaksanaan tugas Tim P3DN.
PaDi UMKM memudahkan penjual dalam bertransaksi dan meningkatkan omzet mereka dengan membuka akses ke pasar baru, seperti pasar BUMN. Fitur-fitur di platform ini juga membuka peluang bagi penjual untuk mendapatkan pengalaman dan informasi lebih lanjut seputar berjualan secara daring.
Platform PaDi UMKM adalah platform digital yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia.
Perkembangan PaDi UMKM sangat menggembirakan. Pertama, peningkatan omzet UMKM tergambar dari sebagian besar penjual di platform Padi UMKM telah melihat peningkatan omzet setelah bergabung. Riset menunjukkan bahwa 41% dari total penjual dengan omzet tahunan di bawah Rp2 miliar merasakan peningkatan omzet hampir 10%. Lebih dari 15% dari total penjual Padi UMKM mengalami kenaikan omzet dari 10% sampai 50%, dan beberapa bahkan mengalami kenaikan omzet lebih dari 100%.
Kedua, Mendukung Transaksi Bisnis ke Bisnis (B2B). Sebagai platform B2B, tujuan utama Padi UMKM adalah membuka jalan bagi para pelaku UMKM untuk dapat melakukan transaksi dengan berbagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Dengan cara ini, Padi UMKM berupaya meningkatkan status UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.
Ketiga, Mendigitalisasikan UMKM. Padi UMKM merupakan bagian dari upaya untuk mendigitalisasikan UMKM dan membawa mereka ke platform digital, sesuai dengan target pemerintah untuk membawa 30 juta UMKM ke platform digital pada tahun 2024
Keempat, Mendukung Ekosistem Digital Nasional. Padi UMKM, sebagai produk dari Leap-Telkom Digital, diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia dan mendorong terwujudnya kedaulatan digital nasional
Secara keseluruhan, platform Padi UMKM telah berperan penting dalam memfasilitasi pengembangan dan pertumbuhan UMKM di Indonesia melalui digitalisasi dan transaksi B2B.
