Penting mencermati program para capres-cawapres agar rakyat tak membeli kucing dalam karung. Rakyat bisa menilai apakah sang kandidat memahami masalah kebangsaan dan memiliki solusi tepat dan realistis untuk menyelesakan persoalan tersebut.
Kali ini kita kaji program yang digagas pasangan Prabowo-Gibran. Visi-misi prioritas Prabowo-Gibran menitikberatkan pada delapan program unggulan yang bertujuan untuk mengakselerasi pembangunan, salah satunya adalah pemberian makan siang dan susu gratis bagi anak Indonesia.
Dalam konteks ekonomi, hal ini diharapkan memberikan dorongan besar pada sektor peternakan lokal, namun juga menimbulkan tantangan dalam memenuhi kebutuhan susu yang tinggi di Indonesia.
Meskipun kebutuhan susu di Indonesia mencapai angka yang signifikan, konsumsi susu per kapita masih rendah. Produksi susu segar dari tahun 2020 hingga 2022 menunjukkan potensi pertumbuhan industri susu di Indonesia, namun masih ada kebutuhan impor susu sapi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui dukungan terhadap sektor peternakan lokal, tetapi juga memerlukan infrastruktur produksi susu yang masif untuk memenuhi kebutuhan besar akan susu di sekolah dan pesantren.
Pemberian makan siang dan susu gratis menjadi bagian dari program unggulan Prabowo-Gibran yang diharapkan memberikan dorongan signifikan pada ekonomi, khususnya sektor peternakan lokal. Namun, tantangan terbesar adalah memastikan infrastruktur produksi susu yang memadai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasional yang terus meningkat.
Menurut Drajad Wibowo, mantan peneliti INDEF, program pemberian makan siang dan susu gratis dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi. Dia menekankan bahwa hal ini akan memberikan dorongan besar pada sektor peternakan lokal, sentra produksi susu, dan koperasi ekonomi. Melalui program ini, ia berpendapat bahwa ekonomi akan berputar dengan cepat karena permintaan akan susu untuk anak sekolah yang besar akan memerlukan dukungan peternak dan infrastruktur produksi yang masif. Selain itu, Drajad juga menyoroti bahwa program pembangunan sekolah, rumah sakit, kartu kesejahteraan, rumah murah, peningkatan produktivitas pertanian, dan pembentukan badan penerimaan negara akan memiliki dampak serupa terhadap pertumbuhan ekonomi. Dia percaya bahwa dengan membentuk badan penerimaan negara, pemasukan negara bisa ditingkatkan hingga 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari yang saat ini baru mencapai 12%.
Program pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil merupakan salah satu dari delapan program hasil terbaik cepat yang akan dijalankan apabila Prabowo-Gibran terpilih. Program ini diharapkan dapat memberikan dorongan besar pada sektor peternakan lokal, sentra produksi susu, dan koperasi ekonomi, serta memutar ekonomi secara cepat.
Selain itu, program ini juga dianggap dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, karena permintaan akan susu untuk anak sekolah yang besar akan memerlukan dukungan peternak dan infrastruktur produksi yang masif.
Dengan demikian, program pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia jika dijalankan dengan baik.
Menurut data, kebutuhan susu di Indonesia saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun. Namun, angka konsumsi susu per kapita di Indonesia masih cukup rendah. Produksi susu segar menurut provinsi dari tahun 2020 hingga 2022 mencapai 103.547,20 ton di Jawa Tengah. Industri susu di Indonesia memiliki peluang besar dalam upaya penyediaan produk susu bagi 220 juta penduduk Indonesia, yang saat ini konsumsi rata-rata baru mencapai 10,47 liter. Produksi susu sapi di Indonesia cenderung meningkat, namun impor susu sapi masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan susu di Indonesia.