Salah satu program Jokowi yang akan dilanjutkan Prabowo Gibran adalah hilirisasi. Program ini dinilai penting agar Indonesia dapat mengambil manfaat lebih besar dari beberapa sektor industri terutama yang bersifat ekstraktif. Logika sederhananya apa susahnya kalau hanya menjual bahan mentah. Tinggal keruk dan jadikan cuan.
Program hilirisasi merupakan inisiatif strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan dalam sektor-sektor ekonomi yang bergantung pada sumber daya alam, seperti pertambangan, pertanian, dan perikanan. Dengan mengkonversi produk-produk primer menjadi produk sekunder atau tersier, program ini bertujuan menciptakan produk dengan nilai jual lebih tinggi, meningkatkan daya saing di pasar global, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Sektor pertambangan, melibatkan penambangan dan pengolahan mineral seperti nikel, tembaga, emas, dan batubara, serta kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi, menjadi fokus dalam program hilirisasi. Begitu juga sektor pertanian, mencakup budidaya dan pengolahan tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan, bersama dengan sektor perikanan yang melibatkan budidaya ikan, rumput laut, mutiara, dan kegiatan konservasi sumber daya kelautan.
Dengan potensi besar dari sektor-sektor tersebut, manajemen yang baik dan berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan di Indonesia. Pembangunan smelter, pabrik gula, minyak kelapa sawit, bioetanol, pabrik pengolahan ikan, rumput laut, dan mutiara adalah beberapa contoh kegiatan dalam program hilirisasi yang diarahkan untuk menghasilkan produk bervariasi, bernilai tinggi, dan berdaya saing.
Program ini diharapkan memberikan manfaat signifikan bagi Indonesia, termasuk peningkatan pendapatan negara dan masyarakat melalui penerimaan pajak dan devisa, menciptakan lapangan kerja baru, serta meningkatkan kemandirian ekonomi dengan mengurangi ketergantungan pada impor produk olahan. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi yang canggih dan ramah lingkungan, program hilirisasi juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara berkelanjutan.
Selain itu, program hilirisasi ekonomi hijau dan energi hijau menjadi langkah progresif dengan fokus pada penggunaan teknologi ramah lingkungan dan sumber energi baru. Pembangunan pengolahan nikel rendah karbon, pemberlakuan sustainable forest management, dan pemanfaatan energi baru terbarukan seperti biofuel adalah langkah-langkah konkret dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan emisi gas rumah kaca.
Diharapkan bahwa melalui program hilirisasi ini, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta menjaga kualitas lingkungan. Semua ini tidak hanya akan memberikan manfaat lokal tetapi juga memperkuat citra positif Indonesia di tingkat global sebagai negara yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan.