DEBAT Cawapres Jumat 22 Desember 2023 akan membahas isu-isu ekonomi. Di media sosial banyak yang mengungkapkan bahwa debat ini paling ditunggu-tunggu. Mungkin ini akan menjadi salah satu catatan sejarah. Debat cawapres lebih menarik perhatian publik daripada debat capres.
Ketiga cawapres bukan pribadi yang berlatar ekonom. Gibran ada sedikit pengecualian. Ia berlatar pengusaha. Sedikit banyak memahami masalah ekonomi di lapangan. Padahal isu ekonomi menjadi perhatian utama publik. Tentu harapan publik debat akan mendorong upaya mewujudkan keadilan untuk mencapai kemakmuran sebagaimana amanat konstitusi.
Diantara isu yang dilempar Gibran ke publik adalah soal start up khususnya yang dimotori kalangan milenial. Mau tidak mau publik harus diajak memahami persoalan yang akan diperbincangkan para cawapres. Selama tiga tahun terakhir, perkembangan teknologi telah mendorong pertumbuhan ekosistem startup di tingkat nasional, regional, dan internasional.
Secara global, ada lebih dari 150.000 startup bisnis, dengan 4.500 startup berasal dari wilayah Asia Tenggara. Indonesia telah menjadi negara dengan startup terbanyak di Asia Tenggara, menempati peringkat 6 di dunia pada tahun 2023.
Semakin hari Pemerintah Indonesia telah mendorong para pengusaha startup untuk mengembangkan inovasi dalam berbagai aspek, termasuk pendanaan. Ini suatu keniscayaan. Startup membuka peluang usaha dan peluang kerja.
Kita tidak mungkin membiarkan Indonesia tertinggal dan terpaku dalam model bisnis gaya lama yang pelan tetapi pasti terdisrupsi. Inovasi menjadi kunci dalam mengantisipasi kompetisi pengembangan startup. Dan keragaman inovasi akan menjanjikan terusnya peluang pertumbuhan untuk industri startup.
Setiap usaha butuh modal. Modal pendanaan startup memang unik dibanding bisnis konvensional. Jika tren pendanaan sebelumnya umumnya berasal dari Venture Capital, hari ini diproyeksikan akan muncul bentuk pendanaan lainnya, seperti melalui crowdfunding, angel investor, inkubator, dan pendanaan berbasis dampak yang fokus pada dampak sosial dan lingkungan.
Tantangan dari pengembangan startup tidaklah kecil. Fenomena Tech Winter yang saat ini banyak kita alami mengubah strategi bisnis startup Indonesia. Tech winter adalah musim dingin teknologi, yang berarti kondisi terjadinya penurunan minat dan investasi dalam sektor teknologi. Agar startup dapat beroperasi secara efisien dan fokus pada keuntungan, mereka perlu membangun fondasi yang kuat.
Pertama, startup perlu terus menerus inovasi, untuk menghasilkan produk yang mencapai fitur produk-pasar. Kedua, produk yang tepat perlu didukung oleh model bisnis yang menguntungkan dan dapat diskalakan. Ketiga, startup perlu didukung oleh tim yang kuat, menyerap talenta digital terbaik, dan meningkatkan kinerja tim. Keempat, bangunlah jaringan yang kuat, dengan mitra strategis untuk pertumbuhan startup.
Melalui HUB.ID Accelerator Partner Day x Nex-BE Fest 2023, Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi dan Kementerian Perusahaan Milik Negara memfasilitasi pertemuan dengan mitra pemerintah dan investor. Organisasi forum ini ditujukan untuk mengakselerasi perkembangan ekosistem digital startup.
Menurut data dari Indosat & Twimbit pada tahun 2023, Wamenkominfo menunjukkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 220 miliar hingga USD 360 miliar pada tahun 2030. Bahkan diproyeksikan bahwa ekonomi digital akan berkontribusi 14% terhadap PDB total Indonesia pada tahun 2027.
Saat ini, ekonomi digital yang ditenagai oleh startup masih relevan dan memiliki potensi besar bagi ekonomi negara. Industri digital telah memberikan banyak kesempatan untuk bisnis.
Peningkatan jumlah startup di Indonesia menunjukkan bahwa bisnis ini sangat mempromosikan. Selain itu, pengembangan startup di Indonesia saat ini terus menerus menghasilkan kinerja positif yang dapat memperkaya ekonomi digital negara.
Indonesia telah berhasil memasuki peringkat negara dengan startup terbanyak di dunia. Pada tanggal 22 Maret 2023, ada 2.502 startup di negara ini, yang membawa Indonesia ke posisi ke-6 secara global sesuai laporan Startup Ranking.
Sementara itu, Amerika Serikat (AS) adalah negara dengan startup terbanyak di dunia. Negara ini memiliki 77.384 startup pada tanggal 22 Maret 2023. Dilanjutkan oleh India di posisi kedua dengan jumlah startup mencapai 17.140.
Negara berikutnya dengan startup terbanyak adalah Inggris Raya dan Kanada dengan total 7.019 startup dan 3.900 startup masing-masing. Dilanjutkan oleh Australia dengan total 2.892 startup.
Dengan peningkatan kehadiran startup di negara ini, potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar. Ini terbukti oleh keberhasilan Indonesia dalam menjadi pemain digital utama di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2022.
Nilai ekonomi digital Indonesia di masa depan dapat mencapai US $ 130 miliar dan akan terus meningkat menjadi sekitar US $ 300 miliar pada tahun 2030. Beberapa hal penting yang perlu dilakukan untuk mewujudkan potensi ekonomi digital ibukota termasuk penyebaran internet yang setara di semua wilayah dan pengembangan kualitas dan jumlah pekerja produktif.