Peta geopolitik global dan kepentingan ASEAN secara luas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan dinamika kekuasaan global dan pergeseran kebijakan dari berbagai negara besar. Indonesia, sebagai anggota pendiri dan negara terbesar dalam ASEAN, memainkan peran penting dalam konteks ini.
Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara dan memiliki posisi geografis strategis yang memungkinkan negara ini untuk mempengaruhi perdagangan dan keamanan regional. Indonesia juga berperan sebagai mediator dalam konflik regional dan mempromosikan dialog antarnegara. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia berperan dalam mempromosikan kerjasama di kawasan ini dan menangani isu-isu regional, termasuk sengketa wilayah.
ASEAN sendiri memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas dan mempromosikan kerjasama di Asia Tenggara. Organisasi ini berusaha untuk menjaga keseimbangan kekuasaan di tengah rivalitas antara AS dan Cina. ASEAN tidak memihak ke salah satu pihak dan lebih fokus pada kerjasama ekonomi dengan kedua negara tersebut. ASEAN juga berusaha untuk memperkuat mekanisme resolusi konflik dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Dalam menghadapi tantangan dan peluang yang dihadapi dalam “peta dinamika geopolitik baru”, Indonesia dan ASEAN harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Hal ini mencakup pengembangan diplomasi yang kuat, kebijakan luar negeri kohesif, dan strategi yang mampu menjawab perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkup global.
Kebijakan luar negeri yang kohesif merujuk pada pendekatan yang konsisten dan terkoordinasi terhadap hubungan internasional, yang mencerminkan tujuan dan nilai-nilai bersama dari suatu negara atau kelompok negara. Ini berarti bahwa negara-negara harus bekerja sama dan memiliki posisi yang sama terhadap isu-isu internasional, dan memastikan bahwa kebijakan mereka saling mendukung dan tidak saling bertentangan.
ASEAN dapat mengurangi tekanan dari negara-negara besar seperti Cina jika mereka bersatu dan memiliki kebijakan luar negeri yang kohesif. Dengan kata lain, jika negara-negara ASEAN dapat mengkoordinasikan kebijakan luar negeri mereka dan berbicara dengan satu suara, mereka akan menjadi lebih kuat dan mampu menangani tantangan bersama
Untuk mencapai kebijakan luar negeri yang kohesif, negara-negara perlu berkomunikasi secara efektif dan memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan dan prioritas mereka. Mereka juga perlu bersedia untuk melakukan kompromi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Ini mungkin memerlukan perundingan dan diskusi yang intensif, tetapi hasilnya dapat sangat menguntungkan dalam jangka panjang.
Contoh konkret dari kebijakan luar negeri yang kohesif dapat dilihat dalam cara ASEAN menangani isu-isu seperti konflik teritorial di Laut China Selatan. Meskipun negara-negara ASEAN memiliki kepentingan yang berbeda dan sering kali memiliki pandangan yang berbeda tentang isu-isu ini, mereka telah berusaha untuk menjaga posisi yang bersatu dan kohesif dalam menghadapi tantangan ini