Peruri, yang sebelumnya dikenal sebagai perusahaan pencetak uang, menggelar Press Conference pada 25 April 2024 yang menandai tonggak penting dalam perjalanan transformasinya. Dalam acara tersebut, Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya, dan Direktur Bisnis Digital Peruri, Farah Fitria Rahmayanti, didampingi oleh Kepala Biro Humas Kementerian BUMN, Rachman Ferry Isfianto, hadir untuk berkomunikasi dengan puluhan awak media.
Transformasi Peruri bukan sekadar perubahan nama atau identitas perusahaan. Dwina Septiani Wijaya dengan penuh keyakinan menjelaskan bahwa Peruri telah berevolusi dari sekadar pencetak uang menjadi pemain utama dalam dunia bisnis digital. Salah satu poin penting yang disampaikan adalah pergeseran posisi Peruri dari sekadar penyedia layanan pencetakan menjadi perusahaan teknologi keamanan yang mengedepankan keaslian produk dan dokumen sebagai keunggulan utama.
Peruri tidak lagi hanya berperan sebagai pencetak uang, melainkan sebagai penjamin keaslian produk dan dokumen. Pernyataan pihak Peruri tersebut menggarisbawahi bahwa di era digital ini, kebutuhan akan jaminan keaslian tidak hanya terbatas pada produk fisik, tetapi juga meluas ke ranah digital, termasuk dalam mengamankan identitas seseorang.
Transformasi ini tidak terjadi begitu saja. Farah Fitria Rahmayanti menyoroti bahwa perubahan tersebut tidak hanya terjadi pada produk, tetapi yang lebih penting adalah perubahan dalam mindset dan budaya organisasi. Inovasi menjadi kunci dalam perjalanan transformasi Peruri. “Kita tidak mungkin bisa menjalankan bisnis digital kalau tidak punya budaya inovasi yang baik,” tambah Dwina.
Kebanggaan atas budaya inovasi yang semakin meningkat setiap tahunnya di Peruri menjadi bukti nyata bahwa transformasi bukanlah sekadar slogan, melainkan sebuah komitmen yang diimplementasikan secara nyata dalam setiap aspek perusahaan. Peruri berhasil membuktikan bahwa mereka mampu bertahan dan bahkan mencatatkan kinerja positif di tengah arus disrupsi digital yang melanda berbagai sektor industri.
Terkait dengan pengakuan pemerintah atas transformasi yang dilakukan, Peruri telah diangkat sebagai GovTech Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2023. Hal ini menandai bahwa Peruri tidak hanya berhasil melakukan transformasi pada level korporasi, tetapi juga turut serta dalam membantu transformasi digital negara.
“Launching INA Digital akan dilaksanakan dalam waktu yang dekat, menunggu kesiapan dari Bapak Presiden Jokowi,” ungkap Dwina kepada awak media. Hal ini menunjukkan bahwa Peruri siap berperan dalam membawa Indonesia menuju masa depan digital yang lebih baik.
Dengan ditunjuknya Peruri sebagai GovTech Indonesia, visi transformasi Peruri tidak lagi terbatas pada kesuksesan perusahaan semata, tetapi juga pada kontribusi nyata dalam memajukan bangsa. “From corporate transformation to transforming the nation,” demikianlah motto yang diusung oleh Peruri dalam perjalanan transformasinya.
Peruri dalam berbagai kegiatan berhasil memberikan gambaran yang jelas tentang perjalanan transformasi yang telah dilaluinya. Dari sebuah perusahaan tradisional yang terkait erat dengan pencetakan uang, hingga menjadi pemain utama dalam bisnis digital dengan fokus pada keamanan dan keaslian produk dan dokumen. Ini adalah bukti bahwa transformasi bukanlah sekadar mimpi, melainkan sebuah realitas yang dapat dicapai melalui komitmen, inovasi, dan kolaborasi yang kuat antara sektor swasta dan pemerintah.
