Poin Pentung :
- Pendekatan holistik ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat, menandai pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga lingkungan.
- Direktur Utama Jasa Tirta II, Imam Santoso, menekankan pentingnya strategi pentahelix dalam program Citarum Harum. Pendekatan ini memperkuat sinergi antara berbagai pemangku kepentingan, memastikan komitmen dan partisipasi dari semua pihak terlibat dalam upaya menjaga kebersihan dan keberlanjutan DAS Citarum.
- Sebagai BUMN, Jasa Tirta II memiliki peran penting dalam pengelolaan air di Indonesia. Selain menjaga kualitas air DAS Citarum, perusahaan ini juga bertanggung jawab atas penyediaan air dan listrik untuk Jakarta dan sekitarnya.
Dengan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dan penerapan strategi pentahelix, Jasa Tirta II bertekad untuk menjaga dan meningkatkan kualitas air di DAS Citarum. Program Citarum Harum tidak hanya bertujuan untuk perbaikan jangka pendek tetapi juga untuk menjaga keberlanjutan ekologis dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi masyarakat yang bergantung pada DAS Citarum. Peran Jasa Tirta II dalam mensuplai air dan listrik ke Jakarta dan sekitarnya juga menunjukkan kontribusi besar perusahaan ini dalam pengelolaan sumber daya air terpadu di Indonesia.
Perusahaan pelat merah, Jasa Tirta II, terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Kesungguhan ini ditegaskan dalam acara Better Integration of Ecological Security in Basin Level Approaches: Citarum River Basin di Bali.
Direktur Utama Jasa Tirta II sekaligus Chairperson NARBO, Imam Santoso, menekankan pentingnya penerapan Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Integrated Water Resources Management atau IWRM) melalui program Citarum Harum.
Program Citarum Harum adalah upaya besar yang mencakup berbagai inisiatif, seperti pengelolaan limbah domestik, industri, dan pertanian, restorasi sungai, penegakan hukum, serta berbagai kegiatan lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air dan ekosistem di DAS Citarum. Dengan strategi pentahelix, pendekatan holistik ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, sektor swasta, akademisi, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat.
Imam Santoso menegaskan bahwa komitmen kuat dari semua pihak adalah kunci untuk mewujudkan pengelolaan kualitas air yang lebih baik di DAS Citarum. “Komitmen kuat dari semua pihak adalah kunci untuk mewujudkan pengelolaan kualitas air yang lebih baik di Daerah Aliran Sungai Citarum,” ujar Imam melalui keterangan resmi pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki kualitas air, tetapi juga untuk memastikan keamanan ekologis yang berkelanjutan. Dengan menjaga kebersihan DAS Citarum, diharapkan lingkungan di sekitar aliran sungai tetap terjaga dengan baik. “Melalui koordinasi yang baik dan tindakan konkret, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada DAS Citarum,” lanjut Imam.
Sebagai perusahaan negara di bawah BUMN, Jasa Tirta II mendapatkan penugasan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengelola air di Jatiluhur. Imam menjelaskan bahwa perusahaan ini juga bertanggung jawab untuk mensuplai air ke Jakarta dan sekitarnya, mencakup hampir 14.000 hektar lahan, serta menyediakan listrik.
“Apa yang kita punya itu besar, jadi apa yang kita lakukan ini untuk mengenalkan bahwa Indonesia melakukan pengelolaan sumber daya air terpadu,” kata Imam. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran Jasa Tirta II dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas pengelolaan sumber daya air di Indonesia