Poin penting
- BRI berhasil menurunkan skor ESG Risk Rating dari risiko tinggi di tahun 2020 menjadi risiko rendah di tahun 2024.
- Komitmen BRI terhadap pengelolaan data privacy, cyber security system, dan pemberdayaan UMKM menunjukkan manajemen risiko ESG yang kuat.
- BRI berkontribusi besar pada inklusi keuangan di Indonesia dan menyikapi risiko iklim untuk memastikan operasional yang berkelanjutan.
MEMBERI kredit kepada UMKM seringkali dipandang berisiko oleh banyak kalangan, mengingat tingginya biaya dana dan potensi kredit macet yang selalu menghantui. Namun, Bank Rakyat Indonesia (BRI) berhasil membuktikan sebaliknya, dengan strategi jitu mampu mengantisipasi dan mengelola risiko tersebut secara efektif.
BRI telah menunjukkan komitmen luar biasa terhadap implementasi keberlanjutan dalam perusahaan dengan berhasil menurunkan skor ESG Risk Rating dari risiko tinggi di tahun 2020 menjadi risiko rendah di tahun 2024. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan keseriusan BRI dalam manajemen risiko, tetapi juga menjadi bukti pengakuan internasional atas upaya mereka dalam keberlanjutan.
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan skor ESG Risk Rating BRI adalah manajemen risiko yang kuat. BRI telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan pengelolaan data privacy dan cyber security system yang efektif. Di era digital saat ini, keamanan data menjadi salah satu aspek krusial yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, terutama bank yang menangani jutaan nasabah. Pengelolaan data yang baik tidak hanya melindungi nasabah dari potensi kebocoran data tetapi juga menjaga reputasi perusahaan di mata publik.
Pencapaian BRI dalam mendapatkan predikat low risk dalam ESG Risk Rating adalah bentuk pengakuan internasional atas komitmen mereka terhadap keberlanjutan. Rating ini menunjukkan bahwa BRI telah berhasil mengelola risiko-risiko yang berkaitan dengan lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan secara efektif. Hal ini penting karena investor dan pemangku kepentingan lainnya semakin memperhatikan aspek keberlanjutan dalam menentukan keputusan investasi mereka. Dengan mendapatkan predikat low risk, BRI tidak hanya meningkatkan kepercayaan investor tetapi juga menunjukkan bahwa mereka adalah perusahaan yang bertanggung jawab dan berwawasan ke depan.
Salah satu aspek penting dari strategi keberlanjutan BRI adalah fokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). BRI memiliki jutaan nasabah UMKM yang memerlukan perlindungan data dan keamanan sistem siber yang kuat. Dengan memastikan keamanan data para nasabah UMKM, BRI membantu menciptakan ekosistem yang lebih aman dan kondusif bagi perkembangan bisnis-bisnis kecil ini. Pemberdayaan UMKM tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi lokal tetapi juga berkontribusi terhadap inklusi keuangan yang lebih luas.
BRI juga telah menunjukkan kontribusi besar dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia. Hingga tahun 2023, BRI berkontribusi atas 65% pencapaian inklusi keuangan di negara ini. Peningkatan inklusi keuangan adalah salah satu kunci untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan memberikan akses ke layanan keuangan bagi segmen masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau, BRI membantu menciptakan peluang baru bagi individu dan bisnis untuk berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional.
Selain fokus pada aspek sosial dan tata kelola, BRI juga menyikapi risiko iklim yang berpotensi mempengaruhi kegiatan bisnis dan operasional mereka. Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, BRI mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa operasional mereka tetap berkelanjutan dan tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan. Pendekatan ini mencerminkan kesadaran BRI akan pentingnya menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan pelestarian lingkungan.
Secara keseluruhan, keberhasilan BRI dalam menurunkan skor ESG Risk Rating dari risiko tinggi menjadi risiko rendah adalah bukti nyata dari komitmen mereka terhadap keberlanjutan. Dengan mengelola risiko-risiko ESG secara efektif, BRI tidak hanya meningkatkan reputasi dan kepercayaan di mata pemangku kepentingan, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan. Keberhasilan ini seharusnya menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk mengambil langkah-langkah serupa dalam mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam strategi bisnis mereka.