Poin penting :
- Keberhasilan Uji Coba Bioetanol Berbasis Sorgum: Pertamina berhasil menguji coba produk bioetanol dari sorgum pada dua mobil Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota, yang mendapatkan apresiasi dari Komisaris Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri.
- Dukungan dan Harapan untuk Inovasi Berkelanjutan: Simon berharap Pertamina terus berinovasi dalam menciptakan energi hijau, mengurangi emisi, dan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) melalui aspek Environmental, Social, and Governance (ESG).
- Peningkatan Produksi Bioetanol: Pertamina berencana meningkatkan produksi bioetanol dari skala laboratorium ke skala yang lebih besar, menggunakan sorgum sebagai bahan baku yang tidak berkompetisi dengan bahan pangan, mendukung ketahanan energi dan keberlanjutan lingkungan.
DI TENGAH kemeriahan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD, terdapat momen yang membuat para pengunjung terpesona. Di antara gemerlap lampu dan deretan mobil mewah, Komisaris Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, tampak bersemangat untuk mencoba sesuatu yang revolusioner. Ia tidak hanya hadir sebagai tamu kehormatan, tetapi juga sebagai saksi hidup dari sebuah inovasi yang menjanjikan masa depan energi hijau Indonesia. Dengan langkah pasti, Simon memasuki kabin mobil Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota yang telah diisi dengan bioetanol berbahan dasar sorgum—sebuah produk yang lahir dari kecerdasan dan ketekunan para Perwira Pertamina. Detik-detik sebelum mesin dinyalakan, ada harapan besar di udara, sebuah harapan untuk melihat Indonesia melangkah maju dalam upaya mencapai energi terbarukan yang berkelanjutan.
Indonesia sedang berada di titik balik penting dalam perjalanan menuju ketahanan energi dan keberlanjutan lingkungan. Pertamina, perusahaan energi terbesar di Indonesia, baru-baru ini mencatat tonggak sejarah dengan keberhasilan uji coba produk bioetanol berbahan dasar sorgum pada dua mobil Flexy Fuel Vehicle (FFV) Toyota. Keberhasilan ini bukan hanya mencerminkan kemampuan inovatif Pertamina, tetapi juga menegaskan komitmennya terhadap pengembangan energi hijau di masa depan.
Keberhasilan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Komisaris Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, yang turut mencoba performa produk bioetanol tersebut dalam sebuah test drive pada acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE BSD. Simon, setelah melakukan test drive, mengungkapkan kekagumannya terhadap performa bioetanol ini yang dinilainya setara dengan bahan bakar konvensional. Pengalaman langsung ini menjadi bukti nyata bahwa bioetanol berbahan dasar sorgum dapat menjadi alternatif bahan bakar yang efisien dan ramah lingkungan.
Pertamina telah memproduksi sebanyak 150 liter bioetanol yang dihasilkan dari sampah biomasa, yaitu batang tanaman sorgum. Proses produksi bahan bakar nabati ini menggunakan teknologi distilasi dan dehidrasi yang ada di Laboratorium Technology Innovation Pertamina. Inovasi ini menandai langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan membuka jalan bagi sumber energi terbarukan yang lebih bersih.
Simon Aloysius Mantiri berharap agar para Perwira Pertamina terus berinovasi dalam menciptakan energi hijau yang dapat digunakan lebih luas untuk kendaraan-kendaraan lain, sehingga emisi yang dihasilkan dapat berkurang secara signifikan. Ia juga memberikan semangat kepada Perwira Pertamina untuk terus mengembangkan karya-karya yang bermanfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, dengan mendorong aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) serta tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
Simon memberikan dukungannya kepada Pertamina untuk menjadi motor penggerak ketahanan energi bangsa dan mencapai swasembada energi melalui inovasi-inovasi ramah lingkungan. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Pertamina diharapkan dapat meningkatkan produksi bioetanol dari skala laboratorium ke skala yang lebih besar, sehingga produksi bahan bakar dari sorgum ini tidak hanya menjadi sumber energi baru terbarukan untuk Indonesia, tetapi juga tidak berkompetisi dengan bahan pangan.
Kehadiran Pertamina di event GIIAS 2024 juga diapresiasi oleh Simon. Menurutnya, di event ini Pertamina dapat menunjukkan dukungannya untuk kemajuan di sektor otomotif, khususnya ke ekosistem otomotif Indonesia. Mulai dari produk BBM unggulan, produk pelumas, SPBU Green Energy, kolaborasi dengan racing team hingga inovasi bahan bakar ramah lingkungan. Melalui partisipasi di GIIAS 2024, Simon berharap industri otomotif dan Pertamina dapat terus tumbuh dan mendukung hadirnya bahan bakar hijau ramah lingkungan.
Keberhasilan Pertamina dalam uji coba bioetanol berbahan dasar sorgum memiliki implikasi yang jauh melampaui aspek teknis. Ini adalah simbol dari kemajuan Indonesia dalam mengatasi tantangan global terkait perubahan iklim dan ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan inovasi ini, Pertamina menunjukkan bahwa Indonesia mampu menjadi pemain utama dalam pengembangan energi terbarukan.
Penggunaan sorgum sebagai bahan baku bioetanol juga menambah nilai penting bagi sektor pertanian Indonesia. Sorgum adalah tanaman yang tahan terhadap kondisi kering dan dapat tumbuh di lahan marjinal, yang berarti tidak akan mengganggu produksi pangan utama. Ini memberikan solusi ganda dalam menghadapi tantangan energi dan ketahanan pangan.
Selain itu, inisiatif ini sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan. Pertamina, dengan inovasi ini, tidak hanya mendukung agenda nasional tetapi juga berkontribusi dalam upaya global untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Tantangan ke Depan
Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah mudah. Pertamina perlu memastikan bahwa produksi bioetanol dapat ditingkatkan ke skala komersial dengan efisiensi biaya yang tinggi. Selain itu, dukungan regulasi dan insentif dari pemerintah sangat diperlukan untuk mempercepat adopsi bahan bakar hijau ini di pasar.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan jangka panjang. Masyarakat perlu diedukasi tentang manfaat dan pentingnya beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Dengan demikian, inovasi ini dapat diterima secara luas dan memberikan dampak positif yang signifikan.
Keberhasilan Pertamina dalam uji coba bioetanol berbahan dasar sorgum merupakan langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam mencapai ketahanan energi dan keberlanjutan lingkungan. Apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Komisaris Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menunjukkan bahwa inovasi ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut. Dengan terus mendorong inovasi dan kolaborasi, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam mengembangkan energi hijau dan mewujudkan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dengan fungsi-fungsi ini, manajemen PLN NP dapat melihat seluruh informasi yang diperlukan dalam satu tempat, memudahkan analisis persoalan dan pengambilan keputusan.
Transformasi Digital dan Ketahanan Energi
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa peluncuran NIC adalah bukti komitmen PLN untuk menjadi perusahaan energi modern kelas dunia. Terobosan strategis ini tidak hanya mendukung operasional perusahaan tetapi juga mendukung ketahanan energi nasional. Dengan dukungan NIC, PLN NP diharapkan dapat lebih agile dalam mendukung peran strategis tersebut.