Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ragam

Kolaborasi Teknologi untuk Mengurangi Jejak Karbon di Industri Supply Chain

Telkom menegaskan perannya sebagai katalisator transformasi digital dengan mendukung startup Automa melalui program Indigo

Poin Penting:

  1. Kolaborasi Telkom dan Startup Automa: PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui program Indigo membina startup Automa, yang fokus pada solusi berbasis teknologi IoT untuk mengurangi jejak karbon dan mendukung supply chain berkelanjutan di Indonesia.
  2. Efisiensi Operasional dan Pengurangan Emisi: Automa mengembangkan solusi IoT yang mampu meningkatkan efisiensi operasional hingga 15-20 persen melalui optimasi rute dan pengelolaan logistik, yang juga berdampak pada pengurangan emisi CO2.
  3. Peran Indigo dalam Ekosistem Startup: Program Indigo Telkom telah menjadi inkubator dan akselerator bagi lebih dari 200 startup lokal, menunjukkan kontribusi nyata Telkom dalam mendukung ekonomi digital dan membangun ekosistem startup yang inovatif dan berkelanjutan.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) terus memperlihatkan komitmen mereka dalam menekan jejak karbon dan mendukung pembangunan berkelanjutan melalui inovasi teknologi. Pada Kamis, 15 Agustus 2024, Telkom menegaskan perannya sebagai katalisator transformasi digital dengan mendukung startup Automa melalui program Indigo. Program ini bertujuan membantu startup lokal yang memiliki potensi besar dalam menciptakan solusi berkelanjutan, salah satunya melalui teknologi Internet of Things (IoT).

Automa, startup yang menjadi bagian dari Indigo, memiliki visi untuk mengurangi dampak lingkungan dari industri supply chain. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, Automa berhasil menghadirkan berbagai solusi yang mampu meningkatkan efisiensi operasional dan menurunkan emisi karbon. Beberapa solusi utama yang ditawarkan oleh Automa meliputi Transportation Management System yang telah terintegrasi dengan IoT. Teknologi ini membantu perusahaan untuk melacak dan memantau kondisi armada secara real-time, serta mengoptimalkan rute pengiriman. Dengan optimasi ini, perusahaan dapat menekan biaya operasional hingga 15-20 persen dan secara signifikan mengurangi emisi CO2 dari aktivitas logistik.

Indigo, yang merupakan program pembinaan startup digital milik Telkom, telah menjadi pilar utama dalam ekosistem startup di Indonesia sejak didirikan pada tahun 2013. Program ini tidak hanya menyediakan pembinaan dan akses ke pasar, tetapi juga pendanaan yang digunakan oleh startup seperti Automa untuk mengembangkan produk dan layanan mereka. Dengan dukungan ini, Automa mampu menghadirkan inovasi yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan industri.

Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Digital Bisnis Telkom, menegaskan bahwa Telkom sangat berkomitmen dalam mengatasi isu perubahan iklim melalui pemanfaatan teknologi. “Telkom berkomitmen untuk memerangi perubahan iklim dan membangun masa depan yang lebih sehat dengan memanfaatkan teknologi. Melalui program Indigo, kami secara aktif mendukung startup inovatif yang memiliki solusi nyata untuk mengurangi jejak karbon yang berkelanjutan. Kami percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih ramah lingkungan bagi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Fajrin.

Automa memanfaatkan teknologi IoT untuk memberikan solusi inovatif di sektor supply chain yang dapat diintegrasikan ke berbagai lini industri. Selain Transportation Management System, Automa juga menawarkan layanan Carbon Tracking. Layanan ini dirancang untuk membantu perusahaan dalam mencapai target pengurangan emisi karbon, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan ketahanan supply chain. Dengan data real-time yang dihasilkan oleh teknologi ini, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan efisien dalam operasional mereka.

Tak hanya itu, Automa juga mengembangkan layanan Energy Modelling yang fokus pada penghematan energi dan optimalisasi penggunaan energi terbarukan. Layanan ini menjadi sangat relevan dalam menghadapi tantangan energi di masa depan, di mana perusahaan dituntut untuk lebih efisien dalam menggunakan sumber daya dan beralih ke energi yang lebih bersih.

Kontribusi Telkom melalui Ekosistem Startup

Program Indigo merupakan salah satu bentuk nyata kontribusi Telkom dalam mendukung ekonomi digital di Indonesia. Hingga saat ini, lebih dari 200 startup lokal telah diinkubasi dan diakselerasi melalui program ini. Indigo tidak hanya membantu startup bertumbuh secara bisnis, tetapi juga membuka lapangan kerja baru, mendorong transformasi digital, dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

Founder Automa, Alfonsus Arista Tefa, menyatakan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh Telkom melalui program Indigo. “Kami sangat senang dapat bermitra dengan Telkom melalui program Indigo. Dukungan Telkom akan membantu kami dalam mempercepat pengembangan teknologi IoT untuk industri supply chain dan mewujudkan supply chain yang lebih berkelanjutan di Indonesia,” kata Alfonsus.

Kolaborasi antara Telkom dan startup Automa menunjukkan bahwa teknologi memiliki peran besar dalam menjawab tantangan lingkungan dan menciptakan industri yang lebih berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi IoT, perusahaan dapat mengoptimalkan operasional mereka, menekan biaya, dan yang terpenting, mengurangi jejak karbon. Ke depan, dengan dukungan dari program Indigo, diharapkan lebih banyak lagi startup lokal yang mampu memberikan solusi inovatif bagi berbagai sektor industri di Indonesia.

Melalui inisiatif ini, Telkom tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor teknologi, tetapi juga sebagai penggerak utama dalam transformasi menuju ekosistem digital yang ramah lingkungan. Sinergi antara teknologi dan keberlanjutan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik, dan kolaborasi ini adalah langkah penting menuju arah tersebut.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Perspektif

Mengejutkan sekaligus membanggakan, film berjudul ‘Autobiography’ akhirnya mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Piala Oscar 2024. Mengejutkan, karena meski merupakan karya perdana Makbul Mubarak, namun...

Ragam

Jumlah responden 1.200 orang dianggap cukup untuk mewakili berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi

Sosok

Ririek Adriansyah adalah contoh nyata dari seseorang yang bangkit dari kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari pemungut puntung rokok hingga memimpin Telkom Indonesia, perjalanan...

Vidiopedia

Freeport-McMoRan, perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki tambang emas terbesar di dunia, salah satunya di Indonesia. Sejak lama, perusahaan ini jadi sorotan karena masalah...