Poin penting :
Penguasaan Teknologi dan SDM Unggul: Penguasaan teknologi canggih dan SDM yang kompeten menjadi kunci utama dalam pengembangan energi terbarukan, dengan NRE Academy Pertamina sebagai platform untuk melatih SDM unggul.
Kolaborasi Global: Pertamina bekerjasama dengan Thunderbird School of Global Management, Arizona State University, untuk memperkuat kompetensi pekerjanya dalam mengembangkan proyek energi terbarukan di Indonesia.
Komitmen Net Zero Emission 2060: Pertamina berkomitmen mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 melalui penerapan teknologi baru, inovasi, dan prinsip keberlanjutan (ESG) di seluruh operasinya.
PENGEMBANGAN energi terbarukan saat ini menjadi salah satu prioritas global dalam menghadapi perubahan iklim dan tantangan keberlanjutan. Dunia semakin menyadari pentingnya mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan beralih pada sumber energi yang ramah lingkungan. Dalam konteks ini, penguasaan teknologi dan penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang mampu mengembangkan energi terbarukan menjadi elemen kunci. Indonesia, sebagai negara dengan potensi energi terbarukan yang besar, membutuhkan dukungan kuat dari berbagai sektor, termasuk sektor swasta, untuk mencapai target pengurangan emisi karbon yang ambisius.
PT Pertamina (Persero), sebagai perusahaan energi terbesar di Indonesia, memiliki peran sentral dalam mendukung upaya ini. Pertamina telah menetapkan komitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, sebuah target yang sejalan dengan agenda keberlanjutan nasional dan global. Salah satu langkah penting yang diambil Pertamina untuk mewujudkan target ini adalah dengan memperkuat kompetensi SDM melalui NRE Academy (New and Renewable Energy Academy), yang berkolaborasi dengan Thunderbird School of Global Management, Arizona State University.
Transisi energi dari bahan bakar fosil menuju energi terbarukan menuntut penguasaan teknologi yang canggih serta kesiapan SDM yang unggul. Teknologi dalam sektor energi terbarukan terus berkembang, baik dalam hal efisiensi, skala, maupun keberlanjutan. Energi yang bersumber dari matahari, angin, air, hingga hidrogen, memberikan potensi yang besar bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
Namun, teknologi saja tidak cukup. Diperlukan SDM yang tidak hanya memahami cara kerja teknologi tersebut, tetapi juga mampu mengembangkan inovasi yang lebih lanjut dan adaptif terhadap kondisi geografis dan sosial ekonomi Indonesia. Dalam hal ini, NRE Academy memainkan peran yang sangat penting. Melalui program ini, Pertamina berkomitmen untuk mempersiapkan para pekerjanya, yang dikenal sebagai Perwira Pertamina, agar memiliki kompetensi dan wawasan yang diperlukan untuk berperan aktif dalam proyek-proyek energi terbarukan di Tanah Air.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Direktur SDM Pertamina, M. Erry Sugiharto, SDM merupakan kunci utama dalam keberhasilan transisi energi nasional. Menyiapkan SDM yang unggul tidak hanya penting untuk mendukung Pertamina dalam mencapai target NZE, tetapi juga dalam menciptakan ekosistem energi yang berkelanjutan di Indonesia.
NRE Academy merupakan inisiatif strategis Pertamina untuk membekali Perwira dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru dalam bidang energi baru dan terbarukan (NRE). Kolaborasi dengan Thunderbird School of Global Management, Arizona State University, memiliki peran penting dalam program ini. Arizona saat ini menjadi magnet dalam berbagai pengembangan proyek energi ramah lingkungan, sehingga kerjasama ini menjadi langkah tepat untuk memperkuat kapabilitas SDM Pertamina dalam memahami teknologi terkini di sektor NRE.
Program ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga melibatkan pengalaman langsung dengan para ahli global, seperti Gary Dirks, Nathan Johnson, dan Prof. Allen Morrison, yang memiliki pengalaman luas dalam pengembangan teknologi energi baru terbarukan. Pendekatan experiential learning yang diterapkan memungkinkan Perwira untuk terlibat dalam diskusi dan praktik nyata, yang pada akhirnya akan memperluas wawasan mereka dan memberikan solusi inovatif untuk menjawab tantangan energi di Indonesia.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong inovasi-inovasi baru di bidang energi terbarukan, seperti blue ammonia, sustainable aviation fuel, hingga hydrogen blending. Proyek-proyek ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, terutama mengingat negara ini memiliki sumber daya alam yang melimpah dan kebutuhan energi yang terus meningkat.
Meskipun komitmen untuk mencapai NZE 2060 sudah jelas, tantangan yang dihadapi Indonesia dan Pertamina tidaklah mudah. Pengembangan energi terbarukan membutuhkan investasi besar, tidak hanya dalam hal teknologi, tetapi juga infrastruktur dan pelatihan SDM. Selain itu, masih ada tantangan regulasi dan kebijakan yang perlu disesuaikan agar dapat mendukung percepatan transisi energi.
Pertamina, sebagai pemimpin di sektor energi Indonesia, perlu memastikan bahwa seluruh lini bisnisnya selaras dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG). Hal ini penting untuk menjaga agar setiap langkah yang diambil menuju transisi energi dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Dalam upaya mencapai NZE, Pertamina telah menerapkan ESG di seluruh operasional bisnisnya. Penerapan ESG tidak hanya mencakup upaya pengurangan emisi karbon, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan tata kelola perusahaan yang baik. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG, Pertamina berupaya untuk menciptakan nilai tambah bagi pemangku kepentingan, termasuk masyarakat dan lingkungan.
Dalam hal ini, program NRE Academy juga menjadi salah satu wujud nyata dari penerapan ESG di bidang SDM. Dengan meningkatkan kompetensi SDM dalam pengembangan energi terbarukan, Pertamina tidak hanya mendukung transisi energi yang lebih hijau, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi masyarakat melalui pengembangan teknologi dan inovasi energi terbarukan.
Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan energi terbarukan, terutama mengingat sumber daya alam yang melimpah, seperti energi surya, angin, dan air. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat. Pertamina, dengan inisiatifnya melalui NRE Academy, telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mendukung transisi energi di Indonesia.
Dengan SDM yang kompeten dan penguasaan teknologi yang terus berkembang, Indonesia dapat menghadapi tantangan transisi energi ini dengan optimisme. Target NZE 2060 bukanlah hal yang mustahil, asalkan ada sinergi yang kuat antara semua pihak yang terlibat.
Penguasaan teknologi dan pengembangan SDM yang kompeten merupakan elemen kunci dalam mencapai transisi energi menuju sumber daya yang lebih ramah lingkungan. Pertamina, melalui program NRE Academy dan kerjasamanya dengan Thunderbird School of Global Management, telah menunjukkan komitmen untuk memberdayakan SDM dalam menghadapi tantangan energi terbarukan di Indonesia.
Dengan target Net Zero Emission 2060 yang telah ditetapkan, Pertamina memiliki peran sentral dalam memimpin transisi energi di Indonesia. Melalui penguasaan teknologi terbaru, pengembangan inovasi, dan pelatihan SDM yang unggul, Pertamina dapat mendorong pengembangan energi terbarukan yang lebih luas, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, tetapi juga untuk mencapai tujuan keberlanjutan global.
