Poin penting:
- Budaya Betawi Jadi Prioritas
- Reformasi Teknologi untuk Masa Depan
- Penghormatan pada Benyamin Sueb
PADA Minggu, 6 Oktober 2024, panggung JIExpo Kemayoran menjadi saksi dari adu gagasan tiga pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam debat pertama Pilkada 2024. Dengan sorotan pada tema “Penguatan SDM dan Transformasi Jakarta Menjadi Kota Global”, ketiga paslon hadir tidak hanya untuk beradu visi dan misi, tetapi juga untuk menawarkan berbagai solusi konkret bagi masalah-masalah yang dihadapi Ibu Kota. Debat tersebut menjadi salah satu momen penting bagi warga Jakarta untuk memahami lebih dalam gagasan setiap paslon dalam membentuk masa depan kota yang terus berkembang ini.
Saat debu di jalanan Jakarta berbaur dengan semangat demokrasi yang membara, ketiga paslon—Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno—berusaha merebut hati masyarakat dengan menawarkan gagasan dan program yang relevan dengan situasi Jakarta saat ini. Setiap paslon membawa ciri khasnya masing-masing, baik dalam hal budaya, teknologi, maupun penghargaan terhadap sejarah kota. Dalam suasana penuh antusiasme, berikut adalah tiga gagasan besar yang diangkat dalam debat tersebut.
1. Pelestarian Budaya Betawi dan Pengembangan Jakarta Sebagai Simpul Budaya
Paslon nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, menekankan pentingnya mengembangkan budaya Betawi sebagai kearifan lokal yang harus dilestarikan di tengah arus globalisasi yang terus melanda Jakarta. Meskipun Jakarta telah menjadi kota yang multikultural, Ridwan Kamil menegaskan bahwa budaya Betawi tidak boleh tersisih oleh dominasi budaya lain.
“Jakarta adalah simpul dari berbagai budaya, tapi kita tidak boleh melupakan akar kita. Budaya Betawi adalah bagian dari jati diri Jakarta, dan kita berkomitmen untuk membangun serta melestarikannya,” ujar Ridwan Kamil dengan tegas.
Paslon yang dikenal dengan akronim RIDO ini juga berfokus pada keterlibatan generasi muda, terutama Generasi Z, dalam upaya pelestarian budaya dan pembangunan kota. Menyadari pentingnya peran generasi muda dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan, RIDO akan melibatkan Gen Z dalam berbagai inisiatif kreatif yang berbasis pada nilai-nilai lokal namun tetap relevan dengan tren global.
Selain itu, Ridwan Kamil juga mengusulkan inovasi transportasi dengan menghadirkan perahu untuk melintasi 13 sungai di Jakarta sebagai solusi mengatasi kemacetan. Ini adalah langkah inovatif yang menggabungkan pembangunan infrastruktur modern dengan pendekatan ramah lingkungan.
2. Reformasi Teknologi dan Solusi Strategis bagi Jakarta
Paslon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, membawa angin segar dalam perdebatan dengan mengangkat isu reformasi teknologi. Mereka berencana menerapkan strategi samudera biru dan bioekonomi sebagai motor penggerak ekonomi Jakarta. Strategi ini tidak hanya akan berfokus pada eksploitasi sumber daya alam secara efisien, tetapi juga pada penerapan teknologi tepat guna yang dapat meningkatkan daya saing Jakarta di pasar global.
“Reformasi teknologi akan menjadi kunci utama bagi Jakarta untuk bersaing di level internasional. Dengan teknologi yang hemat dan efisien, kita akan bisa mewujudkan perekonomian yang berkelanjutan,” ujar Kun Wardana.
Dharma Pongrekun juga menekankan pentingnya manajemen air yang lebih baik sebagai solusi terhadap masalah banjir yang terus menjadi ancaman tahunan bagi Jakarta. Mereka berkomitmen untuk memaksimalkan fungsi waduk, taman kota, dan hutan kota dalam penanganan banjir serta peningkatan kualitas hidup warga Jakarta. Program ini menunjukkan betapa pentingnya pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan kota besar seperti Jakarta.
3. Benyamin S Awards: Penghormatan pada Warisan Lokal
Paslon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, menghadirkan program yang tidak hanya inovatif, tetapi juga mengakar pada sejarah dan identitas lokal. Mereka merencanakan penghargaan khusus bernama “Benyamin S Awards” sebagai bentuk penghormatan kepada sosok legendaris Betawi, Benyamin Sueb. Benyamin, yang dikenal sebagai ikon seni dan budaya Jakarta, dianggap sebagai simbol dari semangat kebersamaan, kejenakaan, dan kreativitas yang terus hidup di hati warga Jakarta.
“Benyamin S Awards tidak hanya sebagai penghargaan, tetapi juga sebagai bentuk nyata untuk merawat identitas Jakarta yang beragam namun penuh kebersamaan,” ungkap Pramono Anung.
Tidak berhenti di situ, pasangan Pramono-Rano juga membawa serangkaian program inovatif lainnya, seperti penerapan sistem kerja Work from Anywhere (WFA) bagi ASN, BUMD, dan sektor swasta di Jakarta. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja sekaligus mengurangi tekanan pada infrastruktur transportasi di Ibu Kota. Selain itu, mereka juga berjanji akan mengembangkan sistem bursa kerja yang lebih terintegrasi dan mudah diakses oleh masyarakat.
Menuju Pilkada yang Lebih Inklusif
Debat Pilkada Jakarta 2024 tidak hanya menjadi ajang adu gagasan, tetapi juga menjadi cerminan harapan masyarakat akan pemimpin yang mampu menjawab tantangan kota global. Jakarta, dengan segala kerumitannya, membutuhkan pemimpin yang tidak hanya visioner, tetapi juga mampu menyatukan berbagai elemen masyarakat dalam upaya mencapai kesejahteraan bersama.
Ketiga paslon telah menunjukkan komitmen mereka dalam membangun Jakarta yang lebih baik. Baik itu melalui pelestarian budaya lokal, reformasi teknologi, atau penghormatan terhadap sosok-sosok bersejarah, setiap gagasan yang diutarakan menunjukkan bahwa masa depan Jakarta berada di tangan warga untuk memilih pemimpin yang mampu mengubah visi menjadi aksi.
Dengan Pilkada yang semakin dekat, debat ini menjadi langkah awal bagi warga untuk menentukan pilihan mereka, dan semoga proses demokrasi yang sehat ini dapat menghasilkan pemimpin yang terbaik bagi Jakarta.