Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ragam

Peluang Besar Lulusan SMK di Dunia Data Center

PT DCI Indonesia melibatkan lulusan SMK sebagai site engineer, menghadapi tantangan SDM dengan pelatihan global, dan fokus pada data center AI untuk masa depan.

Lulusan SMK kini memiliki peluang besar untuk berkarier di industri data center, salah satunya melalui PT DCI Indonesia Tbk. Perusahaan ini melibatkan lulusan SMK Teknik dalam pelatihan untuk menjadi site engineer, sebuah langkah strategis yang diungkapkan Presiden Direktur PT DCI Indonesia, Otto Toto Sugiri, dalam acara Data Center Industry Dialogue bertema “Data Center The New Engine for Indonesia Economy.”

Menurut Otto, DCI saat ini mengelola tujuh gedung data center di tiga lokasi berbeda dengan kapasitas total 83 megawatt (MW). “Kami mulai melatih lulusan SMK Teknik untuk menjadi site engineer kami,” jelas Otto, yang juga menyoroti bahwa adopsi kecerdasan buatan (AI) telah meningkatkan produktivitas engineer hingga lebih dari empat kali lipat.

Namun, tantangan utama tetap berada di sektor sumber daya manusia. Posisi teknisi data center dan konsultan engineering masih jarang ditemukan di Indonesia, sehingga sering kali diisi oleh tenaga kerja asing. Otto menambahkan bahwa meskipun pendidikan dasar seperti teknik mesin dan teknik elektro sudah ada, sertifikasi khusus untuk data center masih langka.

Untuk mengatasi tantangan ini, DCI menjalin kerja sama pelatihan dengan perusahaan data center global. “Kami bekerja sama dengan pemain data center terbesar di dunia untuk melatih tim kami agar ke depan lebih mandiri,” ujarnya.

DCI juga tengah mempersiapkan diri untuk membangun data center berbasis AI. Otto menjelaskan bahwa data center AI memiliki potensi pertumbuhan hingga tiga sampai empat kali lipat dibandingkan cloud computing. Namun, DCI memilih fokus pada layanan kolokasi dan tidak terlibat dalam penjualan GPU-as-a-Service (GPUaaS) demi menghindari persaingan dengan klien mereka.

Selain itu, tantangan data center AI melibatkan kebutuhan listrik yang jauh lebih besar dan infrastruktur fisik yang lebih kuat untuk menopang server dengan bobot tinggi. “Industri data center di Indonesia masih memiliki potensi besar untuk berkembang,” ungkap Abieta Billy, VP Market Development & Sales Strategy DCI Indonesia.

Billy menambahkan bahwa dengan populasi 270 juta jiwa, kebutuhan kapasitas data center di Indonesia diproyeksikan mencapai 2.200 MW, sementara kapasitas saat ini baru sekitar 200 MW. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, DCI berencana membangun data center baru di Cibitung dengan kapasitas tambahan 36 MW pada 2024, sehingga total kapasitasnya mencapai 119 MW.

Di sisi lain, PT Indointernet Tbk (EDGE), salah satu pemain besar lainnya, turut meramaikan industri data center Indonesia. Perusahaan yang didirikan oleh Otto Toto Sugiri ini berfokus pada layanan berbasis internet dan infrastruktur digital. Dengan kapasitas data center sebesar 29 MW, EDGE mencatatkan kenaikan pendapatan meski laba bersih sedikit tergerus oleh biaya operasional.

Transformasi digital yang terus berkembang memberikan peluang besar bagi perusahaan seperti DCI dan EDGE untuk memperluas cakupan dan kapasitas layanan mereka. Bagi lulusan SMK, ini adalah momentum emas untuk berkarier di industri yang sedang naik daun, dengan berbagai peluang pelatihan dan pengembangan kompetensi.


Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Sosok

Ririek Adriansyah adalah contoh nyata dari seseorang yang bangkit dari kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari pemungut puntung rokok hingga memimpin Telkom Indonesia, perjalanan...

Perspektif

Mengejutkan sekaligus membanggakan, film berjudul ‘Autobiography’ akhirnya mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Piala Oscar 2024. Mengejutkan, karena meski merupakan karya perdana Makbul Mubarak, namun...

Ragam

Jumlah responden 1.200 orang dianggap cukup untuk mewakili berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi

Perspektif

India, melalui Kebijakan Pendidikan Nasional 2020, tampak lebih progresif dalam memperkenalkan perubahan yang berorientasi pada pengembangan holistik dan berbasis pengalaman.