Connect with us

Hi, what are you looking for?

Vidiopedia

Bukan Sekadar Hafalan, Inilah Konsep “Deep Learning” dari Michael Fullan

Bayangkan sebuah kelas di mana pertanyaan lebih berharga daripada jawaban hafalan. Sebuah ruang belajar di mana siswa tidak hanya menyerap informasi, tetapi juga berkolaborasi memecahkan masalah nyata, berdebat secara kritis, dan menciptakan sesuatu yang baru. Ini bukanlah utopia pendidikan, melainkan visi yang ditawarkan oleh Michael Fullan, seorang pakar pendidikan ternama, melalui konsep transformatifnya: Deep Learning.

Di tengah tantangan abad ke-21 yang menuntut lebih dari sekadar kecerdasan akademis, model pendidikan tradisional yang berfokus pada transfer pengetahuan satu arah terasa usang. Fullan hadir menawarkan sebuah antitesis. Baginya, belajar bukanlah proses pasif mengisi kepala siswa dengan fakta, melainkan sebuah perjalanan aktif untuk mencapai pemahaman yang mendalam, bermakna, dan relevan dengan dunia di sekitar mereka.

Enam Pilar untuk Pembelajar Andal

Inti dari pendekatan Deep Learning Fullan terletak pada enam kompetensi global yang ia sebut sebagai “The 6 C’s”. Ini bukanlah mata pelajaran baru, melainkan fondasi yang harus ditanamkan dalam setiap aspek pembelajaran:

  1. Karakter (Character): Membangun kegigihan, empati, integritas, dan kesadaran diri. Pendidikan tidak hanya membentuk otak, tetapi juga hati.
  2. Kewarganegaraan (Citizenship): Menumbuhkan perspektif global, memahami nilai-nilai kemanusiaan yang beragam, serta memiliki keinginan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat.
  3. Kolaborasi (Collaboration): Mengajarkan cara bekerja sama dalam tim, mengelola dinamika kelompok, dan memikul tanggung jawab secara kolektif. Kemampuan ini adalah kunci di dunia kerja modern.
  4. Komunikasi (Communication): Mengasah keterampilan menyampaikan gagasan secara efektif, jernih, dan persuasif, baik secara lisan maupun tulisan, kepada audiens yang berbeda.
  5. Kreativitas (Creativity): Mendorong siswa untuk berani bertanya, berimajinasi, dan menghasilkan solusi inovatif untuk masalah yang kompleks.
  6. Pemikiran Kritis (Critical Thinking): Melatih siswa untuk mengevaluasi informasi, menganalisis argumen, dan membuat keputusan yang beralasan berdasarkan bukti.

Keenam pilar ini saling terkait, menciptakan ekosistem di mana siswa tidak hanya “tahu” sesuatu, tetapi juga “bisa melakukan” sesuatu dengan pengetahuannya.

Peran Baru Guru dan Teknologi

Transformasi ini tentu menuntut perubahan peran. Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi di depan kelas. Dalam ekosistem Deep Learning, guru bertindak sebagai fasilitator, desainer pengalaman belajar, dan mitra bagi siswa dalam perjalanan intelektual mereka. Mereka adalah pemantik rasa ingin tahu yang membimbing siswa untuk menggali potensi terdalamnya.

Teknologi juga memegang peranan krusial, namun bukan sekadar sebagai pengganti papan tulis atau buku teks. Fullan memandangnya sebagai katalis. Teknologi yang tepat guna dapat mempersonalisasi pembelajaran, membuka akses ke sumber informasi tak terbatas, dan memungkinkan kolaborasi tanpa batas ruang dan waktu. Ia menjadi jembatan yang memperkaya pengalaman belajar, bukan tujuan itu sendiri.

Sebuah Panggilan untuk Transformasi

Pada akhirnya, Deep Learning ala Michael Fullan adalah sebuah panggilan untuk mendefinisikan kembali tujuan pendidikan. Tujuannya bukan sekadar mencetak siswa dengan nilai sempurna, melainkan membentuk generasi pembelajar seumur hidup yang siap menghadapi tantangan zaman—generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijaksana, kreatif, dan peduli.

Ini adalah undangan untuk mengubah pendidikan, dari sekadar transfer informasi menjadi sebuah perjalanan penemuan makna, mempersiapkan anak-anak kita bukan hanya untuk ujian, tetapi untuk kehidupan.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Sosok

Ririek Adriansyah adalah contoh nyata dari seseorang yang bangkit dari kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari pemungut puntung rokok hingga memimpin Telkom Indonesia, perjalanan...

Perspektif

India, melalui Kebijakan Pendidikan Nasional 2020, tampak lebih progresif dalam memperkenalkan perubahan yang berorientasi pada pengembangan holistik dan berbasis pengalaman.

Ragam

Jumlah responden 1.200 orang dianggap cukup untuk mewakili berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi

Perspektif

Mengejutkan sekaligus membanggakan, film berjudul ‘Autobiography’ akhirnya mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Piala Oscar 2024. Mengejutkan, karena meski merupakan karya perdana Makbul Mubarak, namun...