Ririek Adriansyah adalah contoh nyata dari seseorang yang bangkit dari kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari pemungut puntung rokok hingga memimpin Telkom Indonesia, perjalanan karirnya adalah inspirasi bagi banyak orang. Dengan latar belakang yang kuat dan pengalaman luas di industri telekomunikasi, Ririek diharapkan dapat membawa Telkom menuju masa depan yang lebih cerah, menghadapi tantangan dengan keberanian dan kebijaksanaan yang telah terbukti sepanjang karirnya.
Pada tanggal 24 Mei 2019, Ririek Adriansyah resmi diangkat sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia, menggantikan Alex Janangkih Sinaga. Perjalanan Ririek menuju posisi puncak di salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini penuh dengan liku-liku yang mengesankan.
Lahir pada 2 September 1963, Ririek tumbuh besar di Yogyakarta. Dalam wawancara dengan CNBC Indonesia pada 2018, ia menceritakan masa kecilnya yang penuh tantangan. Untuk mendapatkan uang tambahan, Ririek kecil pernah menjadi pemungut puntung rokok. “Masa itu, anak-anak kalau mau tambahan uang pilihannya cuma dua, jadi kondektur angkot atau tukang puntung,” kenangnya.
Namun, nasib baik berpihak pada Ririek. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Teknik Elektro. Ririek mendapatkan beasiswa dari Telkom, perusahaan yang kemudian menjadi rumah karirnya.
Ririek memulai karirnya di Telkom pada tahun 1990. Seiring waktu, ia menapaki berbagai posisi penting di anak perusahaan Telkom. Pada periode 2004-2008, Ririek menjabat sebagai Deputy EGM Divisi Infratel, PT Telkom. Kemudian, ia pindah ke PT Telin, anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang layanan internasional. Di sana, ia menjabat sebagai Director of International Carrier Services pada tahun 2008-2010 dan kemudian Director of Marketing and Sales hingga tahun 2011. Karirnya terus menanjak, hingga ia menduduki posisi President Director PT Telin pada tahun 2011-2012.
Pada tahun 2012, Ririek kembali ke PT Telkom sebagai Director of Compliance and Risk Management. Satu tahun kemudian, ia menjabat sebagai Director of Wholesale & International Service hingga 2014. Puncak karirnya di anak perusahaan Telkom terjadi ketika ia menjadi Direktur Utama Telkomsel pada Januari 2015 hingga Mei 2019. Di bawah kepemimpinannya, Telkomsel mengalami pertumbuhan yang signifikan, menjadikannya pemimpin yang diakui di industri telekomunikasi.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Tahun Buku 2018, Ririek dipilih sebagai Direktur Utama PT Telkom Indonesia. Jabatan ini menempatkannya di puncak perusahaan yang pernah memberinya beasiswa dan karir pertama. Pada tanggal 13 Agustus 2023, atas jasanya dalam memimpin Telkom, Ririek dianugerahi Bintang Jasa Nararya, sebuah penghargaan bergengsi di Indonesia.
Namun, tantangan besar menanti Ririek dalam posisi barunya. Di bawah kepemimpinannya, Telkom Indonesia menjadi sorotan setelah saham GoTo, di mana Telkom memiliki kepentingan, merosot 42% sejak peluncurannya. Keputusan dan tanggapannya terhadap penurunan saham ini menjadi sorotan banyak pihak, menambah tekanan pada kepemimpinannya.