Monitorday.com- CEO Nvidia Jensen Huang menegaskan bahwa kekhawatiran terhadap hilangnya pekerjaan akibat kecerdasan buatan (AI) tidak sepenuhnya beralasan. Pernyataan itu disampaikan dalam episode terbaru podcast The Joe Rogan Experience yang tayang Rabu (4/12), ketika Huang menyinggung sebuah prediksi lama yang terbukti meleset.
Dalam percakapannya, Huang merujuk pada pernyataan Geoffrey Hinton—mantan wakil presiden Google yang dijuluki “Godfather of AI”—pada 2016. Saat itu, Hinton mengatakan bahwa masyarakat sebaiknya berhenti menekuni profesi radiologi karena dalam lima tahun AI akan melampaui manusia dalam pengenalan citra medis. Namun, realitas berkata lain. “Yang ironis adalah jumlah radiolog justru meningkat,” ujar Huang. Ia menambahkan bahwa hampir semua radiolog kini menggunakan AI sebagai alat bantu.
Huang menegaskan bahwa pemahaman terhadap dampak AI harus kembali pada esensi pekerjaan. Menurutnya, tugas utama radiolog adalah mendiagnosis penyakit, bukan sekadar membaca gambar. Ketika AI mempercepat analisis citra, radiolog dapat menangani lebih banyak pemeriksaan sehingga meningkatkan jumlah pasien dan memperbaiki ekonomi rumah sakit. “Ketika ekonomi meningkat, mereka mempekerjakan lebih banyak radiolog,” katanya.
Sebuah studi American College of Radiology yang dirilis Februari 2024 menunjukkan prediksi pertumbuhan jumlah radiolog di Amerika Serikat mencapai 40% pada periode 2023–2055. The New York Times juga pernah meninjau ulang prediksi Hinton, dan melaporkan bahwa Hinton mengakui dirinya salah dalam soal waktu, meski arah prediksinya tetap sama.
Huang juga menepis pandangan pesimistis lain, termasuk prediksi CEO Anthropic Dario Amodei bahwa 50% pekerjaan level pemula akan hilang akibat kemajuan AI. Dalam konferensi Milken Institute Mei lalu, Huang menegaskan, “Anda tidak akan kehilangan pekerjaan karena AI, tetapi karena seseorang yang menggunakan AI.”
Industri Baru di Era Robotik
Dalam podcast tersebut, Huang mengakui bahwa sejumlah pekerjaan yang mudah diotomatisasi mungkin akan hilang, tetapi ia menekankan bahwa hal itu justru akan membuka peluang industri baru. Ia mencontohkan pengembangan robot humanoid yang kini tengah dikerjakan Elon Musk. “Ketika itu terwujud, akan lahir industri baru berisi teknisi, manufaktur robot, hingga mekanik yang memelihara robot,” ujarnya.
Menurut Huang, ekspansi teknologi justru menciptakan rantai pekerjaan baru yang belum pernah ada sebelumnya, mulai dari industri perakitan hingga “pakaian” untuk robot. Dengan demikian, ia meyakini bahwa dampak AI terhadap lapangan kerja tidak sekadar menghapus, tetapi menggeser dan menciptakan kebutuhan baru di sektor lain.





















