Pengaduan melalui media sosial merupakan sarana yang penting bagi pemimpin nasional dalam memahami dan menanggapi kebutuhan serta aspirasi warga negara. Hal ini memungkinkan untuk terwujudnya komunikasi yang lebih langsung, responsif, dan inklusif antara pemerintah dan masyarakat.
Salah satu yang membuat calon pemimpin dikenal dan dirindukan di tengah masyarakat adalah kehadirannya baik secara langsung maupun melalui akun media sosialnya. Tentu kehadirannya juga harus memberi solusi. Bukan sekedar menampung aspirasi.
Gibran Rakabuming, calon wakil presiden, menekankan pentingnya akses langsung antara pemimpin dan warga dengan menerima keluhan dari seluruh Indonesia melalui nomor ponsel yang ia bagikan di media sosial. Ia berkomitmen untuk melanjutkan praktik ini ke seluruh Indonesia, memfasilitasi respons cepat terhadap keluhan warga, baik yang bersifat kecil maupun besar.
Apa yang dilakukan Gibran bahwa dirinya menerima pengaduan dari warga seluruh Indonesia melalui nomor ponsel yang ia bagikan di akun resmi media sosialnya bukan hal yang baru namun penting. Dia menyampaikan hal ini sebagai respons terhadap kekhawatiran sejumlah pegiat media terkait kritik di platform media sosial.
Dalam salah satu pertemuan dengan para influencer Gibran menjelaskan bahwa nomor ponsel yang sebelumnya digunakan untuk warga Solo sekarang digunakan oleh warga dari seluruh Indonesia untuk menyampaikan keluhan. Ia juga menyebut adanya platform khusus di Solo yang memungkinkan warga setempat untuk mengirimkan keluhan mereka.
Walikota Solo itu menegaskan bahwa dia ingin melanjutkan praktek yang telah dilakukan di Solo, menjadikan akses langsung antara pemimpin dan warga sebagai hal yang penting. Dia meyakini bahwa warga berhak menyampaikan keluhan mereka secara langsung kepada pemimpinnya, baik itu untuk masalah kecil maupun besar.
Pentingnya pengaduan melalui media sosial kepada pemimpin nasional menunjukkan pergeseran dalam cara interaksi antara pemerintah dan masyarakat. Berikut adalah beberapa urgensi yang terkait dengan beberapa hal. Pertama, Keterbukaan dan Aksesibilitas. Melalui media sosial, tercipta saluran komunikasi langsung antara pemimpin dan warga. Ini memberi kesempatan kepada warga untuk menyampaikan keluhan, ide, atau masukan mereka secara langsung kepada pemerintah, menciptakan keterbukaan dan aksesibilitas yang lebih besar.
Lalu, Responsif terhadap Kebutuhan. Penggunaan media sosial memungkinkan pemimpin untuk merespons cepat terhadap masalah yang dihadapi oleh warga. Hal ini dapat mempercepat penyelesaian masalah-masalah mendesak atau memberikan tanggapan yang cepat terhadap kebutuhan masyarakat. Berikutnya, Partisipasi Aktif Warga. Memberi kesempatan kepada warga untuk terlibat secara aktif dalam proses pengambilan keputusan. Dengan memberikan platform untuk pengaduan, warga merasa didengar dan dapat berkontribusi dalam perbaikan dan pembangunan negara.
Hal itu juga berkait dengan Transparansi Pemerintah. Menggunakan media sosial untuk menerima keluhan menunjukkan transparansi pemerintah dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini memperkuat kepercayaan dan membangun hubungan yang lebih baik antara pemerintah dan rakyat. Terakhir, Efisiensi dan Efektivitas. Penggunaan media sosial dapat membantu pemimpin untuk mengumpulkan informasi dari berbagai wilayah secara efisien. Dengan demikian, mereka dapat mengidentifikasi pola masalah yang mungkin sama di beberapa tempat sekaligus dan mencari solusi yang tepat secara lebih efektif.
