Poin Penting:
- Penemuan molekul lipid kompleks yang sangat sulit terbentuk tanpa proses biologis.
- Lokasi penemuan di delta sungai kuno Kawah Jezero, lingkungan yang ideal untuk kehidupan.
- Analisis dilakukan oleh instrumen SHERLOC pada wahana Perseverance, menandai puncak pencarian selama puluhan tahun.
WASHINGTON D.C. – Dalam sebuah pengumuman yang disebut sebagai momen bersejarah bagi umat manusia, para ilmuwan NASA pada hari Jumat, 12 September 2025, mengonfirmasi penemuan tanda kehidupan paling jelas yang pernah terdeteksi di luar Bumi. Analisis data dari wahana Perseverance di Mars mengungkap adanya molekul organik kompleks yang sangat konsisten dengan sisa-sisa kehidupan mikroba yang pernah berkembang miliaran tahun lalu.
Penemuan ini menjawab pertanyaan fundamental yang telah menghantui imajinasi manusia selama berabad-abad dan membuka babak baru dalam eksplorasi tata surya.
Inti dari penemuan ini adalah deteksi biosignatur lipid kompleks dalam sampel batuan sedimen yang dibor oleh Perseverance. Berbeda dengan molekul organik sederhana yang telah ditemukan sebelumnya—yang dapat terbentuk melalui proses geologis—lipid adalah molekul kaya lemak yang menjadi komponen fundamental dari membran sel pada semua bentuk kehidupan yang kita kenal di Bumi.
Dr. Anya Sharma, astrobiologis utama dalam tim sains Mars NASA, menjelaskan dalam konferensi pers, “Kami tidak menemukan fosil atau sisa-sisa mikroba secara langsung. Apa yang kami temukan adalah jejak kimiawi yang ditinggalkannya. Struktur molekul lipid ini sangat spesifik dan terorganisir, sebuah kompleksitas yang sangat sulit dijelaskan melalui proses non-biologis (abiotik) yang diketahui.”
Bukti menakjubkan ini berasal dari sampel batuan yang dinamai “Hogwallow Flats 008,” yang diambil dari dasar Kawah Jezero. Lokasi ini bukanlah pilihan acak. Citra satelit telah lama mengidentifikasi Kawah Jezero sebagai sebuah danau purba yang dialiri oleh delta sungai sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Area delta, dengan lapisan sedimen lumpur halusnya, dianggap sebagai lokasi paling ideal di Mars untuk mengawetkan tanda-tanda kehidupan kuno. Wahana Perseverance telah secara sistematis menjelajahi dan mengambil sampel dari wilayah ini sejak pendaratannya pada tahun 2021.
Berdasarkan analisis geologis lapisan batuan tempat sampel ditemukan, kehidupan mikroba ini diperkirakan ada pada Era Noachian Mars, sekitar 3,5 hingga 3,7 miliar tahun yang lalu. Pada periode tersebut, Mars diyakini memiliki atmosfer yang lebih tebal, suhu yang lebih hangat, dan air cair yang stabil di permukaannya—kondisi yang sangat mendukung bagi munculnya kehidupan. Pengumuman resmi oleh NASA dilakukan baru-baru ini setelah melalui proses analisis dan verifikasi data selama berbulan-bulan untuk menyingkirkan kemungkinan kontaminasi dari Bumi.
Penemuan ini adalah buah dari kerja keras ratusan ilmuwan dan insinyur di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California, yang mengelola misi Mars 2020. Wahana Perseverance bertindak sebagai tangan dan mata robotik para ilmuwan di Mars. Secara spesifik, instrumen bernama SHERLOC (Scanning Habitable Environments with Raman & Luminescence for Organics & Chemicals) menjadi pahlawan utama. SHERLOC menggunakan spektrometer laser canggih untuk memetakan konsentrasi mineral dan senyawa organik pada batuan, memungkinkan identifikasi molekul lipid ini secara in-situ.
Signifikansi penemuan ini sangatlah besar. Selama ini, pencarian kehidupan di Mars berfokus pada pencarian kondisi layak huni. Kini, fokus itu bergeser dari “apakah Mars bisa mendukung kehidupan?” menjadi “inilah bukti kuat bahwa Mars pernah memiliki kehidupan.”
“Ini adalah game-changer,” kata Dr. Ken Farley, ilmuwan proyek Perseverance. “Ini memaksa kita untuk memikirkan kembali bahwa kehidupan mungkin bukanlah fenomena yang unik bagi Bumi, melainkan bisa jadi merupakan hasil yang umum dari kondisi planet yang tepat. Jika kehidupan muncul secara independen di dua planet yang berdekatan, maka kemungkinan adanya kehidupan di tempat lain di alam semesta meningkat secara eksponensial.”
Meski bukti yang ada sangat kuat, para ilmuwan NASA tetap berhati-hati dan menekankan bahwa konfirmasi absolut memerlukan analisis lebih lanjut di laboratorium Bumi. Inilah tujuan utama dari misi Mars Sample Return (MSR), sebuah kampanye ambisius hasil kerja sama NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).
Perseverance telah mengumpulkan dan menyimpan puluhan sampel batuan inti dalam tabung titanium. Misi MSR yang dijadwalkan pada akhir dekade ini akan mengirim wahana untuk mengambil tabung-tabung tersebut dan membawanya kembali ke Bumi. Dengan peralatan canggih di laboratorium terestrial, para ilmuwan dapat menganalisis sampel “Hogwallow Flats 008” secara mendetail untuk mengonfirmasi asal-usul biologisnya tanpa keraguan, dan mungkin, untuk selamanya mengubah tempat kita di alam semesta.
