Tiongkok mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2020. Pada tahun tersebut, jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) melebihi jumlah penduduk yang tidak produktif (anak-anak dan lansia). Bonus demografi pada periode ini memberikan peluang bagi Tiongkok untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan sosial.
Bonus demografi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembangunan Tiongkok. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, Tiongkok memiliki sumber daya manusia yang potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Bonus demografi memberikan kesempatan bagi Tiongkok untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja, mengembangkan sektor industri, dan meningkatkan daya saing ekonomi.
Selain itu, bonus demografi juga memberikan peluang bagi Tiongkok untuk menghadapi tantangan sosial dan ekonomi. Dengan jumlah penduduk usia produktif yang besar, Tiongkok dapat mengalokasikan sumber daya untuk meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi kesenjangan sosial.
Kuncinya adalah layanan dasar kesehatan dan pendidikan. Anak-anak cukup gizi. Tidak ada yang mengalami stunting. Lalu, pendidikannya tersedia merata dan berkualitas. Tingkat pendidikan di Tiongkok memiliki beberapa karakteristik yang menarik.
Berikut adalah beberapa fakta mengenai sistem pendidikan di Tiongkok:
- Tingkat Literasi yang Tinggi: Tingkat literasi para pelajar di Tiongkok mencapai hingga 99,4%. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan di Tiongkok mampu menghasilkan lulusan yang cerdas dan berdaya saing.
- Pendidikan Berbasis Karakter Kuat: Sistem pendidikan di Tiongkok didasarkan pada karakter kuat, yang menjadikan para pelajarnya berprestasi dan unggul. Pemerintah Tiongkok juga memberikan perhatian khusus pada sektor pendidikan.
- Investasi dalam Sumber Daya Manusia: Tiongkok meyakini bahwa pendidikan dan pelatihan adalah investasi terpenting bagi sumber daya manusia. Mereka percaya bahwa dengan membangun pendidikan yang sukses, sumber daya manusia yang unggul akan tercipta, yang pada gilirannya akan memperkuat ekonomi dan negara.
- Hukum dan Peraturan yang Ketat: Hukum dan peraturan dijalankan secara sistematis dan ketat di Tiongkok. Hal ini dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk mengawasi implementasi seluruh sistem pendidikan yang besar dan kompleks.
- Kurikulum Pendidikan Dasar: Pendidikan dasar di Tiongkok biasanya dimulai sekitar usia 5 tahun. Namun, di kota-kota besar seperti Beijing atau Shanghai, anak-anak masuk sekolah ketika mencapai usia 6 hingga 7 tahun.
- Ujian Masuk ke Perguruan Tinggi: Sistem pendidikan di Tiongkok juga memiliki sistem ujian masuk ke perguruan tinggi yang disebut Gaokao. Ujian ini merupakan ujian nasional yang sangat penting dan menentukan bagi para pelajar.
- Pengembangan Dosen dan Guru yang Mumpuni: Guru dan dosen di Tiongkok merupakan profesi yang terpandang. Mereka memiliki kesempatan pengembangan profesi yang baik dan bekerja sama untuk mengembangkan bahan ajar yang lebih baik.
Tiongkok belum secara resmi dianggap sebagai negara maju. Meskipun Tiongkok telah mencapai kemajuan ekonomi yang signifikan dan menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia, status negara maju biasanya ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk tingkat pendapatan per kapita, indeks pembangunan manusia, dan indikator lainnya.
Menurut data terbaru, Tiongkok berada di peringkat ke-68 dalam hal Produk Nasional Bruto (PNB) dan peringkat ke-79 dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2021. Meskipun Tiongkok telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi global, status negara maju biasanya terkait dengan indikator-indikator tersebut.
Namun, penting untuk dicatat bahwa Tiongkok telah mencapai kemajuan yang luar biasa dalam beberapa dekade terakhir dan terus berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan negaranya. Tiongkok telah menjadi negara dengan pengaruh global yang signifikan dan terus berperan dalam berbagai isu internasional.