Connect with us

Hi, what are you looking for?

Uncategorized

Cara Anies Kendalikan Harga Sembako. Realistis?

Salah satu kritik pada kondisi jelang Pilpres 2024 ini adalah tingginya harga sembako, terutama beras. Kunjungan Anies ke Pasar Baru Karawang menunjukkan bahwa ia ingin menunjukkan perhatiannya terhadap kondisi masyarakat. Ia langsung turun ‘blusukan’ ke lapangan untuk mendengar keluhan masyarakat langsung dari pedagang. Sembilan tahun lalu, taktik blusukan dinilai berhasil membangun citra Joko Widodo hingga terpilih menjadi presiden. 

Dalam kesempatan itum secara keseluruhan, pernyataan Anies Baswedan menunjukkan bahwa ia memiliki komitmen untuk mengatasi masalah mahalnya harga kebutuhan pokok. Jika terpilih menjadi presiden, Anies perlu segera merealisasikan komitmennya ini agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Karena gagasan tanpa langkah pasti tidak akan menghasilkan apa-apa. 

Katakanlah Anies Baswedan memiliki komitmen untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok, terutama pangan, jika terpilih menjadi presiden. Hal ini dibuktikan dengan pernyataannya bahwa akan membentuk tim khusus untuk memotong mata rantai tata niaga dalam 100 hari kerja pertama. Yang menjadi tantangan adalah bagaimana caranya. Tentu tidak cukup dengan membuat tim ad hoc atau gugus tugas untuk mengatasi masalah itu. Harus ada langkah pasti yang bersifat korektif atas apa yang selama ini telah dilakukan oleh Pemerintahan di bawah Joko Widodo. .  

Publik tentu setuju saat Anies menyatakan bahwa mahalnya harga kebutuhan pokok merugikan petani, pembeli, dan rumah tangga. Oleh karena itu, saat ia berkomitmen untuk mengembalikan kebijakan-kebijakan ekonomi yang menguntungkan petani dan mempermudah produksi diperlukan gagasan yang lebih srategis dan tidak normatif. Termasuk saat  Anies juga akan membuat kebijakan yang terkait dengan barang-barang kebutuhan keseharian yang harganya tinggi dan omzetnya rendah.

Pembentukan tim khusus mungkin merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi masalah mahalnya harga kebutuhan pokok. Tim ini dapat mengkaji secara mendalam penyebab mahalnya harga dan membuat rekomendasi kebijakan yang tepat. Pertanyaannya adalah mengapa perlu tim dan tidak menggunakan organisasi kementerian dan lembaga yang sudah ada. Jika memang diperlukan maka target, sasaran, dan garis besar langkahnya tentu harus ‘luar biasa’ mengingat kebijakan pengendalian harga selalu dilakukan Pemerintah yang berkuasa kapanpun dan dimanapun. 

Memang Anies perlu merumuskan kebijakan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Kebijakan ini dapat berupa bantuan modal, subsidi, atau kemudahan akses pasar. Senafas dengan itu  Anies perlu membuat kebijakan yang dapat menekan harga barang-barang kebutuhan keseharian, seperti cabai, beras, dan bawang merah. Kebijakan ini dapat berupa subsidi, pengawasan harga, atau impor barang. Bagaimana strateginya itu yang dapat diperdebatkan. Dan kita masih menunggu debat Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden yang pasti bakal seru. 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like

Perspektif

Mengejutkan sekaligus membanggakan, film berjudul ‘Autobiography’ akhirnya mewakili Indonesia untuk berkompetisi di Piala Oscar 2024. Mengejutkan, karena meski merupakan karya perdana Makbul Mubarak, namun...

Ragam

Jumlah responden 1.200 orang dianggap cukup untuk mewakili berbagai kelompok masyarakat di Indonesia, baik dari segi usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan lokasi

Sosok

Ririek Adriansyah adalah contoh nyata dari seseorang yang bangkit dari kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan. Dari pemungut puntung rokok hingga memimpin Telkom Indonesia, perjalanan...

Vidiopedia

Freeport-McMoRan, perusahaan asal Amerika Serikat yang memiliki tambang emas terbesar di dunia, salah satunya di Indonesia. Sejak lama, perusahaan ini jadi sorotan karena masalah...